Jakarta (ANTARA) - Pelatih Bayer Leverkusen Xabi Alonso menyebut kekalahan 1-2 pada semifinal Piala DFB Jerman dari tim kasta ketiga Arminia Bielefeld terasa sangat menyakitkan.
Bermain di Bielefelder Alm, Rabu WIB, Leverkusen unggul lebih dahulu lewat Jonathan Tah (17'). Namun, tiga menit kemudian tim tuan rumah menyamakan kedudukan lewat Marius Worl (20') dan mencetak gol keduanya melalui Maximilian Grosser (45+3').
"Perkembangan sejauh ini berjalan baik, namun ada pula kemunduran yang merupakan bagian dari perkembangan tersebut. Itu menyakitkan," kata Alonso, dikutip melalui akun X resmi klub, Rabu.
Die Werkself menguasai jalannya laga dengan total 13 tembakan yang menghasilkan empat tembakan tepat sasaran. Namun, mereka tak mampu mencetak lebih dari satu gol setelah penampilan apik kiper Bielefeld Jonas Thomas Kersken yang melakukan tiga penyelamatan.
Ini adalah penampilan heroik keempat Bielefeld di Piala DFB setelah Leverkusen menjadi tim keempat dari kasta tertinggi yang mereka singkirkan.
Sebelum Leverkusen, tim asuhan Michel Kniat itu menyingkirkan Union Berlin (32 besar), Freiburg (16 besar), dan Werder Bremen (8 besar).
"Selamat atas kemenangan yang layak diterima Arminia dan tempat yang layak di Berlin (final Piala DFB). Kami kecewa," tambah Alonso.
Di final yang dimainkan pada 24 Mei di Berlin, Bielefeld akan melawan pemenang laga antara VfB Stuttgart kontra RB Leipzig yang akan bertanding di Mercedes-Benz Arena, Kamis pukul 01.45 WIB.
Sebelum itu, Bielefeld akan memainkan delapan pertandingan liga yang dimulai dari melawan Alemannia Aachen di New Tivoli pada Sabtu (5/4) pukul 21.30 WIB.
Mereka akan bertanding di hari yang sama seperti Leverkusen yang akan melakoni lanjutan laga Bundesliga melawan Heindenheim di Voith-Arena pukul 20.30 WIB.
Piala Jerman: Xabi Alonso sebut "sangat menyakitkan" disingkirkan tim kasta ketiga
Rabu, 2 April 2025 16:00 WIB

Pelatih Bayer Leverkusen Xabi Alonso saat pertandingan Bundesliga antara Bayer Leverkusen melawan VfL Wolfsburg di Leverkusen, 22 September 2024. ANTARA/AFP/INA FASSBENDER.