Kupang (ANTARA) - Kantor Imigrasi Atambua di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah menyiapkan 80 personel untuk melayani aktivitas keimigrasian dan pengawasan perlintasan perbatasan Indonesia-Timor Leste menjelang kedatangan Paus Fransiskus ke Dili.
"Kami sudah stand by 80 orang personel untuk antisipasi lonjakan pelintas ke Dili," kata Kepala Kantor Imigrasi Atambua Indra Maulana Dimyati ketika dihubungi dari Kupang, Sabtu.
Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus direncanakan berkunjung ke Dili, Timor Leste pada September 2024.
Dalam kunjungan itu, Imigrasi Atambua memprakirakan banyaknya pelintas dari Indonesia di perbatasan yang ingin mengikuti rangkaian acara sang tokoh agama tersebut.
Indra mengatakan 80 personel itu telah disiapkan untuk berada pada pos lintas batas yang menjadi kewenangan Imigrasi Atambua, seperti Motaain, Motamasin, dan Wini.
Personel Imigrasi Atambua itu pun akan memberikan layanan keimigrasian, termasuk pengawasan pada aktivitas pelintasan di perbatasan.
"Kalau jumlahnya kurang, akan ditambah dari Kupang," ucapnya.
Lebih lanjut, Imigrasi Atambua telah berkoordinasi dengan Keuskupan Atambua untuk memberikan layanan pembuatan paspor dengan sistem jemput bola berdasarkan data dari paroki.
Pembuatan paspor secara kolektif tersebut merupakan dukungan dari Imigrasi Atambua agar umat yang hendak mengikuti momen akbar tersebut tidak perlu jauh-jauh ke perbatasan untuk membuat paspor.
"Kami masih menunggu data," ucapnya.
Untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan, Kantor Imigrasi Atambua pun mengimbau masyarakat agar berangkat ke Dili jauh-jauh hari sebelum kedatangan Paus Fransiskus untuk mencegah penumpukan.
Ia pun berharap masyarakat menaati aturan dan imbauan keuskupan setempat.
"H-1 sebelum acara itu pelintasan sudah steril, sehingga masyarakat diimbau dari H-4 sampai H-2 untuk melintas ke Dili," kata Indra.