Kediri (ANTARA) - Kantor Imigrasi Kelas II Non-TPI Kediri, Jawa Timur, memberikan bantuan dengan membantu membuatkan sumur bor irigasi pertanian di Dusun Bedrek Selatan, Desa/Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non-TPI Kediri Widhi Mosakajaya Arradiko mengemukakan pembangunan sumur bor ini merupakan wujud dukungan terhadap program ketahanan pangan pada sektor pertanian terutama di wilayah Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri.
"Selama ini di wilayah Grogol menghadapi tantangan dalam pemenuhan kebutuhan irigasi saat musim kemarau. Sumur bor ini dapat membantu petani," katanya di Kediri, Kamis.
Ia menambahkan dengan adanya pembangunan sumur bor ini tentunya ada harapan khusus bahwa produktivitas pertanian bisa lebih meningkat lagi. Degan itu, turut serta membantu pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan, sebab air untuk kebutuhan pertanian lebih mudah didapatkan.
"Dengan adanya sumur bor ini, petani dapat lebih optimal dalam mengelola lahan pertaniannya, meningkatkan produktivitas, serta mengurangi risiko gagal panen akibat keterbatasan air," kata dia.
Ia menambahkan kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk sinergi antara berbagai pihak untuk mendukung kesejahteraan masyarakat, khususnya di sektor pertanian.
Pemilihan sumur bor untuk petani ini dipilih karena manfaat jangka panjangnya yang tetap bisa dimanfaatkan oleh petani.
"Kami berharap sumur bor ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi para petani di Dusun Bedrek Selatan dan sekitarnya," ujarnya.
Peresmian sumur bor irigasi pertanian ini dilakukan dengan penandatanganan prasasti, pengguntingan pita, yang dilanjutkan dengan membuka keran air.
Adanya sumur bor tersebut juga mendapatkan apresiasi dari para petani. Mereka turut gembira karena dengan adanya sumur itu berarti kebutuhan air untuk keperluan irigasi petani bisa lebih mudah didapatkan.
"Tentunya sumur bor ini sangat membantu bagi kami petani. Dengan itu, kebutuhan air untuk irigasi lebih mudah," kata Ketua Kelompok Petani Rukun Glundeng Raya Grogol Riyanto.
Pembangunan sumur bor tersebut dilakukan pada Desember 2024 dan selesai Februari 2025 dari dana Imigrasi Kediri. Kapasitas dari sumur tersebut mampu menjangkau pengairan pertanian warga hingga sekitar 7 hektare sawah pertanian dengan berbagai tanaman.