Sumenep (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur terus berupaya memperluas layanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah itu yang tinggal di kepulauan dengan membangun puskesmas.
"Kepulauan yang menjadi sasaran program perluasan layanan kesehatan adalah Pulau Gili Raja, Kecamatan Gili Genting," kata Bupati Sumenep Akhmad Fauzi di Sumenep, Jawa Timur, Sabtu.
Ia menjelaskan, tahun ini Pemkab Sumenep mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,3 miliar untuk pembangunan puskesmas itu.
Menurut dia, selama ini masyarakat yang tinggal di Pulau Gili Raja mengaku kesulitan untuk untuk berobat dan mendapatkan fasilitas layanan kesehatan yang memadai.
"Kalaupun ada pusat layanan kesehatan di sana, hanya puskesmas pembantu dengan peralatan yang memadai. Karena itu, tahun ini kami tingkatkan menjadi puskesmas, bukan puskesmas pembantu," katanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Pemkab Sumenep Eri Susanto menjelaskan, dari total anggaran sebesar Rp1,3 miliar itu, alokasi untuk pembangunan gedung senilai Rp1,2 miliar.
Ia menjelaskan, kontrak pembangunan telah dimulai sejak 20 Juni dan akan berlangsung hingga Oktober 2024 sesuai surat perjanjian kerja dengan pihak rekanan.
Pulau Gili Raja, Kecamatan Gili Genting ini merupakan satu dari 126 pulau yang ada di Kabupaten Sumenep.
Dari total 126 pulau yang ada di kabupaten paling timur Pulau Madura ini, jumlah pulau berpenghuni tercatat sebanyak 48 pulau atau 38 persen, sedangkan pulau yang tidak berpenghuni sebanyak 78 pulau atau 62 persen.
Pulau Karamian di Kecamatan Masalembu adalah pulau terluar di bagian utara yang berdekatan dengan Kalimantan Selatan dan jarak tempuhnya sekitar 151 mil laut dari Pelabuhan Kalianget, sedangkan Pulau Sakala merupakan pulau terluar di bagian timur yang berdekatan dengan Pulau Sulawesi dan jarak tempuhnya dari Pelabuhan Kalianget sekitar 165 mil laut.
Menurut data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Pemkab Sumenep, Pulau Gili Raja terdiri dari empat desa, yakni Desa Banmaling, Banbaruh, Lombang dan Desa Jatih dengan total jumlah penduduk sekitar 12 ribu jiwa lebih.
Warga yang tinggal di pulau itu umumnya bekerja sebagai nelayan.