Kediri, Jatim (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mencanangkan sekolah bebas rokok dengan melibatkan serta para pelajar di kota ini, menyemarakkan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) yang diperingati setiap tanggal 31 Mei.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr Muhammad Fajri Mubasysyir mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran siswa di Kota Kediri terhadap dampak bahaya merokok dengan menerapkan perilaku Cerdik, yaitu, cek kesehatan secara rutin, enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet gizi seimbang (makan buah sayur tiap hari), istirahat cukup, dan kelola stres.
"Kegiatan ini kami selenggarakan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran para remaja dalam melakukan deteksi dini penyakit paru obstruksi kronik (PPOK) dan penyakit tidak menular (PTM) serta mendorong mereka untuk mengambil peran dalam pencegahan dan pengendalian dampak bahaya merokok," katanya di Kediri, Kamis.
Baca juga: Pemkot Kediri intensif tekan penyebaran TBC
Dokter Fajri menambahkan pemuda memiliki peran sebagai agen perubahan sehingga kontribusi mereka sangat diharapkan untuk turut serta dalam mewujudkan perubahan-perubahan positif di lingkungan sekolah dan masyarakat. Salah satunya dengan ikut mengkampanyekan bahaya merokok pada teman sebayanya sehingga dapat melahirkan generasi muda yang cerdas, sehat, dan berkualitas.
"Peserta diharapkan mendapatkan ilmu sebagai bekal untuk bersama- sama melakukan upaya dan edukasi mensukseskan gerakan sekolah bebas rokok sehingga para remaja usia kurang dari 18 tahun dapat tersosialisasi," kata dia.
Pihaknya mengatakan pencanangan gerakan sekolah bebas rokok dan peningkatan penerapan kawasan tanpa rokok.
Untuk mensukseskan implementasi gerakan sekolah bebas rokok, Dinas Kesehatan Kota Kediri telah bekerjasama dengan Dinas Cabang Pendidikan Wilayah Kediri, Dinas Pendidikan Kota Kediri, Kemenag, Koramil, dan sebagainya untuk berkolaborasi menyukseskan gerakan bebas rokok dan kawasan rokok di sekolah.
"Semoga seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) dan instansi terkait bisa bersinergi untuk membulatkan tekad mengurangi dampak atau risiko dari rokok, melakukan peningkatan edukasi terutama untuk remaja serta mensukseskan gerakan sekolah bebas rokok," kata dia.
Kegiatan tersebut digelar di Lapangan Koramil 0809 Kediri. Berbagai acara digelar yakni dilakukan pemeriksaan kesehatan dasar meliputi tensi, cek kadar gula, kolesterol, pemeriksaan fungsi paru-paru serta smoke analyzer.
Salah satu peserta dari SMA 5 Taruna Brawijaya, Kediri, Adam Nuron Awabin mengapresiasi acara ini. Sebagian pelajar edukasi tentang bahaya merokok sangat penting, sehingga bisa dijauhi.
"Kegiatan ini sangat bagus untuk siswa SMA karena sekarang ini banyak pemuda yang belum cukup umur tetapi sudah merokok, sehingga dengan kegiatan ini teman-teman bisa mendapatkan edukasi seperti dampak merokok, kemudian diberikan informasi pula mengenai bagaimana cara untuk berhenti merokok," ujarnya.
Dirinya berharap para remaja bisa mengetahui dampak atau risiko bahaya merokok sehingga mereka bisa lebih memperhatikan kesehatan.