Surabaya (ANTARA) - Wanita Indonesia tanpa Tembakau Jawa Timur (WITT Jatim) menyosialisasikan bahaya rokok, salah satunya kepada siswa-siswi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kupang Krajan Surabaya.
"Kegiatan ini kami gelar dalam rangkaian peringatan Hari tanpa Tembakau se- Dunia 2025," kata Ketua WITT Jatim Arie Soeripan kepada wartawan di Surabaya, Kamis.
Hari tanpa Tembakau se-Dunia 2025 mengambil tema "Melindungi Generasi Muda dari Manipulasi Industri dan Mencegah Penggunaan Tembakau dan Nikotin".
Arie menegaskan generasi muda perlu dilindungi, serta diberi pemahaman agar tidak terpengaruh oleh taktik industri tembakau.
"Iklan, promosi dan sponsor rokok yang menyasar generasi muda menjadi faktor utama meningkatnya angka perokok pemula di Indonesia. Untuk itulah kami dari WITT Jatim turun langsung untuk mengedukasi para siswa," ujarnya.
Siswa-siswi SDN Kupang Krajan tampak antusias menyimak sosialisasi yang disampaikan WITT Jatim.
Salah satu siswa bertanya bagaimana caranya menghentikan kebiasaan bapaknya agar berhenti merokok, karena asap rokok mengganggu anggota keluarga di rumah.
Arie menyampaikan seruan agar orang-orang berhenti merokok, serta mempromosikan gaya hidup yang lebih sehat.
"Tembakau merupakan salah satu penyebab utama penyakit jantung, pernafasan, kanker yang menyebabkan kematian. Itu bisa dicegah dengan berhenti merokok dan beralih dengan menerapkan gaya hidup sehat," ucapnya.
Sosialisasi tersebut memberi pemahaman risiko merokok kepada siswa-siswi agar selanjutnya mendukung langkah-langkah pengendalian penggunaan tembakau.
"Setiap individu dapat berkontribusi untuk dunia yang lebih sehat dan bebas tembakau," tutur Arie.
Kepala SDN Kupang Krajan Surabaya Fathoni Heru Rohman mengapresiasi WITT Jatim yang telah mengedukasi siswa-siswinya.
"Sosialisasi ini sangat penting sekali. Industri tembakau menimbulkan kekhawatiran terhadap potensi kehilangan satu generasi produktif akibat kecanduan nikotin sejak usia dini," katanya.