Surabaya (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya A.H Thony optimistis revitalisasi kawasan eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS) bisa mengoptimalkan pergerakan dunia kesenian di wilayah setempat.
"Kalau dibuat taman bermain itu sama saja menduplikasi yang sudah ada, sedangkan seni dan budaya di Surabaya meredup setelah tutupnya THR-TRS," kata A.H Thony di Gedung DPRD Kota Surabaya, Senin.
Thony menyatakan melihat pada sejarah kawasan tersebut dulunya acap kali digelar beragam pentas kesenian, mulai tingkat sekolah hingga profesional. Di lokasi itu juga berdiri Gedung Srimulat.
Oleh karena itu, langkah menghidupkan kembali THR-TRS disebutnya memberikan angin segar bagi dunia kesenian di Kota Surabaya.
"THR-TRS itu harus dipertahankan sebagai pusat kajian dan pengembangan budaya Surabaya," ujarnya.
Sebab dengan langkah itu, Kota Surabaya disebutnya memiliki banyak kelebihan, yakni kreativitas konsep pelaksanaan pertunjukan seni lebih kaya dan berjalannya regenerasi tokoh kesenian.
Apalagi Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya juga siap membangun lokasi konser di eks lahan THR-TRS. Dampak terbesarnya adalah perekonomian masyarakat bergerak karena terbukanya kesempatan mendapatkan lapangan pekerjaan.
"Potensi bisa digali dari fasilitas tersebut, mulai dari pelaksanaan pentas dan sekaligus dikembangkan bakatnya. Masyarakat bisa mencari penghasilan," ucapnya.
Sementara itu, Thony memandang konsep yang dirancang oleh pemkot pada proses revitalisasi THR-TRS menjadi ruang publik multifungsi berpotensi menarik banyak investor.
"Bukan sekadar area publik tetapi area bisnis. Di sana juga ada kolam renang yang bisa jadi wahana wisata," kata dia.
Dia pun berharap Pemkot Surabaya nantinya tak sekadar menyerahkan sepenuhnya urusan pengelolaan THR-TRS kepada unit pelayanan teknis daerah (UPTD), namun memberikan ruang inovasi bagi investor yang menanamkan modalnya.
"Dimasukkan ke UPTD yang tugasnya sebagai fasilitator, untuk urusan olahraga renang maupun konser sudah ada ahlinya sendiri-sendiri," ucapnya.