Luhut Panjaitan komitmen wujudkan tata kelola air RI yang berkelanjutan
Rabu, 1 Mei 2024 7:13 WIB
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yang sekaligus sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Nasional Luhut Binsar Panjaitan berkomitmen segera mewujudkan tata kelola air Indonesia yang terpadu dan berkelanjutan.
“Ke depan dalam menjalankan tugas dan fungsi harus terus ditingkatkan,” ujar Menko Luhut dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Luhut mengatakan, kolaborasi antara pemerintah dan berbagai pihak sangat diperlukan untuk terus menjaga keberlangsungan sumber daya air di Indonesia.
Hal tersebut karena tantangan maupun permasalahan sumber daya air dunia juga semakin kompleks.
Baca juga: HUT ke-72 Kopassus, Luhut Panjaitan disopiri Danjen Kopassus dan dikawal sang menantu
Banyak hal yang menjadi pemicu sehingga persoalan air menjadi perhatian dunia. Ia memberikan contoh perubahan iklim yang dampaknya semakin terasa dan terus meluas. Kemudian meningkatnya konflik kepentingan akibat semakin berkurangnya ketersediaan air yang dapat diakses baik secara kuantitas maupun kualitas.
“Maka keberlanjutan sumber daya air menjadi tanggung jawab semua pihak, tidak hanya pemerintah namun unsur non-pemerintah juga harus saling bersinergi, berkolaborasi dan bekerja sama demi keberlangsungan sumber daya air di Indonesia,” ujar Luhut.
Oleh karena itu, Menko Luhut secara khusus meminta jajarannya yang tergabung di Dewan Sumber Daya Air Nasional turut terlibat memberikan solusi konkret di gelaran World Water Forum ke-10 yang akan digelar di Bali pada 18-25 Mei 2024.
“Hal ini agar forum dapat menghasilkan solusi untuk menjawab tantangan-tantangan di bidang air. Saya harap Dewan Sumber Daya Air Nasional dapat ikut berpartisipasi khususnya dalam memberikan masukan-masukan yang konkret, inovatif, dan implementatif,” tutupnya.
Sebagai informasi Dewan Sumber Daya Air Nasional ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden No 18 Tahun 2024.
Dalam World Water Forum ke-10, Pemerintah Indonesia mengusung empat misi penting dalam forum air internasional terbesar di dunia itu. Keempat misi tersebut, yakni kehadiran jaringan terpusat di kawasan Asia Pasifik yang khusus ditujukan pada isu ketahanan air, perubahan iklim, dan penelitian lingkungan.
Selanjutnya, menciptakan hubungan dengan institusi, akademisi, organisasi penelitian, serta lembaga internasional lainnya. Ketiga, kehadiran konsorsium yang berfokus pada pusat data.
Terakhir, mengoordinasikan serta mengimplementasikan berbagai upaya multipihak untuk menciptakan sebuah deklarasi atau inisiatif terkait permasalahan air dunia. Selain itu, pemerintah juga mendorong penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum ke-10 untuk menjaga keberlangsungan sumber daya air.
“Ke depan dalam menjalankan tugas dan fungsi harus terus ditingkatkan,” ujar Menko Luhut dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Luhut mengatakan, kolaborasi antara pemerintah dan berbagai pihak sangat diperlukan untuk terus menjaga keberlangsungan sumber daya air di Indonesia.
Hal tersebut karena tantangan maupun permasalahan sumber daya air dunia juga semakin kompleks.
Baca juga: HUT ke-72 Kopassus, Luhut Panjaitan disopiri Danjen Kopassus dan dikawal sang menantu
Banyak hal yang menjadi pemicu sehingga persoalan air menjadi perhatian dunia. Ia memberikan contoh perubahan iklim yang dampaknya semakin terasa dan terus meluas. Kemudian meningkatnya konflik kepentingan akibat semakin berkurangnya ketersediaan air yang dapat diakses baik secara kuantitas maupun kualitas.
“Maka keberlanjutan sumber daya air menjadi tanggung jawab semua pihak, tidak hanya pemerintah namun unsur non-pemerintah juga harus saling bersinergi, berkolaborasi dan bekerja sama demi keberlangsungan sumber daya air di Indonesia,” ujar Luhut.
Oleh karena itu, Menko Luhut secara khusus meminta jajarannya yang tergabung di Dewan Sumber Daya Air Nasional turut terlibat memberikan solusi konkret di gelaran World Water Forum ke-10 yang akan digelar di Bali pada 18-25 Mei 2024.
“Hal ini agar forum dapat menghasilkan solusi untuk menjawab tantangan-tantangan di bidang air. Saya harap Dewan Sumber Daya Air Nasional dapat ikut berpartisipasi khususnya dalam memberikan masukan-masukan yang konkret, inovatif, dan implementatif,” tutupnya.
Sebagai informasi Dewan Sumber Daya Air Nasional ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden No 18 Tahun 2024.
Dalam World Water Forum ke-10, Pemerintah Indonesia mengusung empat misi penting dalam forum air internasional terbesar di dunia itu. Keempat misi tersebut, yakni kehadiran jaringan terpusat di kawasan Asia Pasifik yang khusus ditujukan pada isu ketahanan air, perubahan iklim, dan penelitian lingkungan.
Selanjutnya, menciptakan hubungan dengan institusi, akademisi, organisasi penelitian, serta lembaga internasional lainnya. Ketiga, kehadiran konsorsium yang berfokus pada pusat data.
Terakhir, mengoordinasikan serta mengimplementasikan berbagai upaya multipihak untuk menciptakan sebuah deklarasi atau inisiatif terkait permasalahan air dunia. Selain itu, pemerintah juga mendorong penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum ke-10 untuk menjaga keberlangsungan sumber daya air.