Gresik (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur segera memberikan pelayanan tanggap darurat psikososial bagi masyarakat terdampak gempa di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik.
Penjabat Gubernur Jatim Adhy Karyono, seusai menemui masyarakat di Posko Pengungsian di Suwari, Bawean, Minggu mengatakan salah satu komponen tanggap darurat ialah adanya dukungan psikososial dan hal tersebut sudah dilakukannya.
"Ini sudah kami siapkan, menunggu kapal saja karena perjalanannya agak berat, jadi akan ada logistik, dapur umum, personel Tagana, kesehatan, dan terakhir adalah tim psikososial," ucap mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jatim itu.
Jadi nanti, lanjutnya, akan datang menjadi satu paket untuk menangani masyarakat yang ada di Pulau Bawean.
"Intinya, secara sistem tanggap darurat di sini sudah bagus. Itu terbukti dengan sedikitnya korban di sini," katanya.
Namun, jika berdasarkan data, titik pusat gempa di Tuban memang sering terjadi, tapi biasannya hanya di angka magnitudo 4, tidak lebih.
"Jadi sebenarnya di Tuban itu sudah jadi langganan. Dari gempa itu akhirnya ada sesar baru, sehingga kami lebih tingkatkan lagi kesiapsiagaan ini," ucap kata mantan juru bicara (jubir) Kementerian Sosial tersebut.
Tentunya, hal ini menjadi kolaborasi dan koordinasi yang bagus dari pihaknya, Pemerintah Kabupaten Gresik, hingga pemerintah pusat.
"Insya Allah, mana yang bolong itu yang akan kami tutup, termasuk dengan kabupaten, jadi jangan sampai ada yang teriak-teriak tidak tertangani," tuturnya.
Selain itu, terkait fasilitas umum yang rusak akan langsung ditangani setelah dilakukan penilaian, di antaranya rumah sakit dan sekolah-sekolah.
"Yang utama kami akan melakukan rehabilitasi di pelayanan publik, seperti sekolah, rumah sakit, masjid dan sekolah, karena itu yang sangat penting," kata Adhy.
"Karena jangan sampai anak-anak berhenti sekolah, karena itu merupakan hal penting," ujarnya.