Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat tidak terpengaruh berita hoaks pascagempa yang terjadi di 130 kilometer Timur Laut Tuban dan muncul di media sosial.
Khofifah menyatakan salah satu video hoaks adalah tayangan gempa Cianjur, pada 21 November 2022, namun justru ditulis narasi gempa magnitudo 6,5 di Pulau Bawean.
"Mencari informasi bisa melalui BMKG, BNPB, atau BPBD, sehingga dengan begitu informasi yang diperoleh terjamin kebenarannya," kata Khofifah dalam keterangan resmi yang diterima di Surabaya, Sabtu.
Selain itu, Khofifah juga meminta kepada pihak-pihak tertentu agar tidak menyebarkan video hoaks soal peristiwa bencana alam, sebab hal itu bisa menciptakan kepanikan publik.
Penyebaran kabar bohong bisa berdampak pada terhambatnya dalam mitigasi bencana.
"Ini bulan puasa, jangan sampai dikotori oleh aksi-aksi yang tidak bertanggungjawab dan meresahkan masyarakat seperti ini," ujarnya.
Sementara, mantan Menteri Sosial RI mengajak seluruh masyarakat bergotong royong membantu penanganan bencana gempa bumi Tuban-Bawean, dengan mengirimkan bantuan maupun mengirimkan doa.
"Saat ini cuaca ekstrem banyak terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, tidak terkecuali Jawa Timur akibat peralihan musim. Semoga Allah senantiasa melindungi kita semua," kata dia.
Sebelumnya, Gempa berkekuatan magnitudo 6,5 mengguncang Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3). Gempa terjadi pukul 15.52 WIB.
Berdasarkan laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi gempa berada 130 kilometer timur laut Tuban, Jawa Timur, gempa tersebut tidak berisiko menimbulkan tsunami.
Khofifah minta masyarakat tak terpengaruh hoaks pascagempa
Sabtu, 23 Maret 2024 18:26 WIB
Mencari informasi bisa melalui BMKG, BNPB, atau BPBD, sehingga dengan begitu informasi yang diperoleh terjamin kebenarannya