Surabaya (ANTARA) - Deputi Bidang Ekonomi REPNAS Indonesia Maju Hendy Setiono menyerukan pentingnya diplomasi perdagangan global oleh pengusaha muda saat hadir dalam diskusi yang bertajuk "Diplomat Masa Depan: Pengusaha Muda Menggagas Diplomasi Perdagangan Global".
"Saya berharap lebih banyak lagi pelaku UMKM lokal yang bisa go global yang bisa berpartisipasi dalam perdagangan internasional," kata Hendy dalam keterangan diterima di Surabaya, Kamis.
Maka itu, lanjut dia, sebagai negara yang tengah berkembang, Indonesia membutuhkan diplomat yang mampu tidak hanya mewakili Indonesia dalam hubungan bilateral.
Para diplomat itu diharapkan juga juga memiliki kemampuan untuk mengundang investasi dari luar ke Indonesia serta memperkenalkan UMKM Indonesia ke mancanegara.
"Jadi, harapannya di sini peran serta dari diplomat bisa menjadi jembatan dalam membuka akses pasar bagi para pelaku bisnis maupun UMKM lokal yang ingin go global," kata pengusaha asal Surabaya itu.
Hadirnya beberapa brand Indonesia yang telah merambah pasar internasional menjadi bukti nyata potensi besar yang dimiliki oleh produk-produk lokal.
Contohnya, kata dia, "Dua Coffee" telah membuka cabang di Washington DC, "Kopi Kalyan" di Tokyo, "Kopiko" yang dikenal di kalangan publik mancanegara melalui drama Korea, serta "Kebab Baba Rafi" telah membuka cabang di sembilan negara di luar Indonesia.
Hendy Setiono menegaskan pentingnya upaya untuk lebih banyak lagi brand Indonesia yang go international guna mengangkat citra bangsa di dunia.
Turut hadir dalam acara tersebut adalah Tantowi Yahya yang merupakan Dubes Indonesia untuk Selandia Baru (2017-2021) dan Dubes Keliling Republik Indonesia untuk Pasifik.
Dia menyatakan pasarnya ada di luar negeri, tinggal kualitas para pelaku usaha dan bisnisnya.
"Perlu pelaku bisnis yang sudah merajai market lokal sehingga tahapan berikutnya, dia bisa ekspansi di luar negeri," tuturnya.
Sementara itu, diskusi ini menjadi momentum memperluas wawasan dan meningkatkan pemahaman mengenai peran penting pengusaha muda dalam mendukung pembangunan ekonomi Indonesia di tingkat global.