Surabaya (ANTARA) - Founder & Group CEO Baba Rafi Enterprise Hendy Setiono menyampaikan pentingnya pentingnya diplomasi antarnegara melalui kuliner khas Indonesia, terutama untuk sektor UMKM.
Hendy saat memberikan orasi ilmiah bertajuk "Gastrodiplomasi untuk Karya Kuliner UMKM" di Wisuda Program Sarjana ke-43 dan Magister ke-34 Universitas Islam Kadiri (Uniska) Kediri mengatakan, kuliner dapat menjadi pintu masuk untuk memperkenalkan budaya Indonesia sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Gastrodiplomasi adalah langkah penting dalam memperkenalkan budaya dan cita rasa Indonesia ke kancah internasional dan beradaptasi dengan dunia Digital. Kuliner kita yang kaya dan beragam bisa menjadi daya tarik tersendiri dalam hubungan antarnegara dan sekaligus meningkatkan sektor UMKM di tanah air," ujar Hendy di hadapan ratusan wisudawan.
"Adik-adik sekalian memiliki peranan besar dalam menuju Program Indonesia Emas 2045 dan pertumbuhan ekonomi 8 persen," tambahnya.
Selain Hendy Setiono, hadir pula KH. Anwar Iskandar, Ketua Umum Yayasan Bina Cendekia Muslim Pancasila (YBCMP) Kediri yang baru saja dilantik sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2023-2025.
Dalam sambutannya, KH. Anwar Iskandar turut mengingatkan pentingnya menjaga nilai-nilai islami dan etika dalam menguasai teknologi modern, termasuk kecerdasan buatan (AI), sesuai tema yang diusung.
Dalam kesempatan yang sama, dilakukan pula penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Baba Rafi Enterprise bersama Rektor Uniska Kediri, Prof Dr. Bambang Yulianto terkait Program Magang Merdeka.
Melalui kerja sama ini, mahasiswa Uniska Kediri diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung dan wawasan industri yang dapat memperkuat keterampilan mereka.
Suasana wisuda tampak khidmat namun meriah, dengan antusiasme tinggi dari para wisudawan dan keluarga yang hadir.
Wisuda ini tidak hanya menjadi penanda akhir studi bagi para mahasiswa, tetapi juga menjadi momentum untuk membekali mereka dengan wawasan dan dorongan menuju kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa.