Tulungagung - Sebagian warga Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengeluhkan keterlambatan kedatangan rombongan jamaah haji setempat, yang seharusnya tiba di Kota Marmer pukul 10.00 WIB molor hingga pukul 12.30 WIB. "Panitia harusnya bisa meminimalisir risiko keterlambatan seperti ini, jangan sampai terulang," ujar M Jabir, salah seorang anggota keluarga jamaah haji, Rabu. Jabir, sebagaimana rombongan keluarga jamaah haji yang lain, mengaku telah tiba di halaman Masjid Al Munawar sejak pukul 09.00 WIB. Mereka sengaja datang lebih awal karena panitia pelaksanaan ibadah haji (PPIH) sebelumnya mengkonfirmasi bila rombongan jamaah haji yang masuk kelompok terbang (kloter) 28 akan tiba di Kota Marmer sekitar pukul 10.00 WIB. Namun prediksi tersebut ternyata meleset. Meski tidak berselisih terlalu lama, setidaknya tiga armada bus yang mengangkut rombongan jamaah haji kloter 28 akhirnya baru masuk Kabupaten Tulungagung sekitar pukul 12.15 WIB. Para jamaah haji kloter 28 yang berjumlah kurang lebih 120-an orang tersebut kemudian diturunkan di halaman samping Masjid Agung Al-Munawar, barat alun-alun atau Taman Kusuma Wicitra yang ada di pusat kota. "Kami meminta maaf atas keterlambatan yang terjadi. Rombongan sebenarnya sudah mendarat di Bandara Juanda sejak pukul 02.15 WIB, dinihari tadi dan baru keluar dari Asrama Haji Sukolilo sekitar pukul 06.00 WIB," paparnya. Proses antara dari Juanda hingga keluar dari asrama haji inilah yang menurut keterangan Kasi Haji Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Tulungagung Supriyono, menyebabkan jadwal molor cukup lama. Jumlah jamaah haji Kabupaten Tulungagung saat pemberangkatan, awal Oktober lalu tercatat sebanyak 914 orang. Namun selama menjalankan ibadah haji di Tanah Suci, dua jamaah di antaranya dilaporkan meninggal. Rombongan jamaah haji tersebut terbagi dalam tiga kelompok terbang, yakni kloter 28, 29, serta 30. Dua rombongan atau kloter yang disebut terakhir tiba secara bergantian pada pukul 16.00 WIB dan pukul 22.00 WIB. (*)
Warga Keluhkan Keterlambatan Kedatangan Jamaah Haji Tulungagung
Rabu, 23 November 2011 14:25 WIB