Surabaya (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya bersama Dinas Sosial setempat melaksanakan sosialisasi tata cara pemungutan suara Pemilu 2024 bagi para lansia penghuni UPTD Griya Wreda Jambangan, Jumat.
Komisioner KPU Surabaya Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi Naafilah Astri Swarist mengatakan sosialisasi yang dilakukan bukan sekadar mengurangi angka golput, namun memberikan pemahaman soal mekanisme pelaksanaan Pemilu 2024.
"Jadi ini juga bagian edukasi kepada masyarakat yang sudah punya hak pilih, kemudian di sini ada kelompok rentan dimana mereka ada keterbatasan gerak," kata Naafilah di UPTD Griya Wreda Jambangan.
Kemudian, kata dia, penyuluhan Pemilu 2024 juga bertujuan agar petugas bisa memberikan pelayanan optimal kepada para pemilih penghuni Griya Wreda.
Tercatat jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang ada di UPTD Griya Wreda Jambangan sebanyak 204 orang.
Naafilah menyebut dari jumlah itu ada empat orang penghuni yang sudah lepas atau dalam artian mereka telah kembali ke keluarganya.
Karena namanya sudah tercatat sebagai pemilih di Griya Wreda maka KPU berkoordinasi dengan pihak UPTD untuk mekanisme penyampaian hak suara pada 14 Februari 2024.
"Nanti kami koordinasi dengan pihak keluarga melalui pihak di sini, agar mereka dapat memilih di rumahnya sesuai KTP, mereka pindah memilih kembali ke rumahnya," ujarnya.
Selain itu, bagi penghuni yang baru masuk UPTD Griya Wreda Jambangan, maka KPU setempat bersedia membantu hingga bisa mendapatkan hak pilihnya.
"Kami akan bantu mengurus pindah pilihnya di sini, sekaligus tadi juga sosialisasi tata cara pemungutan suara," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinsos Kota Surabaya Anna Fajriatin menyatakan terdapat satu tempat pemungutan suara (TPS) yang disediakan di UPTD Griya Wreda Jambangan.
"Satu TPS dengan jumlah DPT 204 untuk yang di Griya Wredha Jambangan," ucapnya.
Selain di Griya Wreda Jambangan, Anna menyebut KPU setempat juga membuka TPS di dua lokasi UPTD lainnya.
"Liponsos Keputih ada dua TPS, yakni reguler dan lokasi khusus. Kemudian di Kampung Anak Negeri Kalijudan ada satu TPS dan di Kalijudan. Itu baru pertama, mereka di sana rata-rata usianya banyak yang baru 17 tahun," kata Anna.
Anna menambahkan edukasi soal Pemilu 2024 tak hanya dilakukan melalui sosialisasi, namun juga menggelar agenda nonton bareng, baik debat calon presiden maupun calon wakil presiden.
"Nanti 7 Januari harapan kami penghuni bisa nonton, sehingga mereka bisa memahami," tuturnya.