Surabaya (ANTARA) - Ketua Panitia Pelaksana Persebaya Ram Surahman menyatakan sudah berupaya berkomunikasi dengan berbagai pihak, termasuk Ketua Umum PSSI dan PT LIB terkait pelaksanaan pertandingan pekan ke-20 Liga 1 Indonesia saat menjamu PSIS Semarang, namun belum ada jawaban.
"Jadi untuk perkembangannya, kami sudah kirim surat ke PSSI dan tentu Ketua Umum PSSI. Apakah memungkinkan Persebaya tanggal 26 bermain di GBT, karena memang sebelumnya kami sudah komunikasi dengan pemkot dengan Pak Wali Eri Cahyadi, selain itu kami juga sudah sampaikan kronologi kendala-kendalanya ke LIB, tapi hingga saat ini belum ada jawaban," ujarnya saat dihubungi ANTARA, di Surabaya, Kamis.
Kronologi yang pihaknya sampaikan antara lain, pencabutan izin penggunaan akibat kerusuhan pascapertandingan Gresik United melawan Deltras FC di Gelora Joko Samudra serta hak eksklusif penggunaan Stadion GBT di Piala Dunia U-17.
Ram menjelaskan, sebelumnya Pemkab Gresik melalui Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) sudah memberi surat izin untuk pemakaian Stadion Gelora Joko Samudro.
"Tapi setelah peristiwa kemarin setelah pertandingan Gresik United melawan Deltras FC itu suratnya dicabut. Semua upaya yang sudah kami lakukan dan dokumen-dokumen sudah kami laporkan ke LIB," kata mantan sekretaris Persebaya tersebut.
Sementara Stadion GBT Surabaya, hingga sekarang masih menunggu terkait hak eksklusif penggunaan yang dipegang FIFA untuk digunakan Piala Dunia U-17.
"Kemarin juga secara simultan kami kirim surat ke pemkot dan komunikasi dengan pemkot. Setelah itu kami juga kirim surat ke PSSI. Selain itu, kami bertanya juga ke Ketum PSSI Pak Erick Thohir terkait hak eksklusif penggunaan GBT oleh FIFA," ucapnya.
Saat ditanya ANTARA terkait penundaan pertandingan, pihaknya tidak bisa memastikan dan hal itu juga akan membebani PT LIB terkait pengaturan jadwal tunda.
"Pasti akan membebani LIB, mereka harus mengatur jadwal lagi, karena kami sudah ada partai tunda juga kemarin, tetapi kalau hal ini tidak segera diputuskan juga terlalu mepet waktunya untuk persiapan, tinggal dua hari lagi dari jadwal aslinya," ujar Ram Surahman.
Tak hanya itu, perizinan dari pihak kepolisian juga membutuhkan kepastian tempat pertandingan.
"Perizinan dengan kepolisian juga menunggu tempat pertandingan akan diselenggarakan di mana baru bisa keluar, dan itu juga butuh waktu," tuturnya.
Oleh karena itu, pihaknya akan menunggu keputusan dari LIB terkait venue pertandingan pekan ke-20 Liga 1 Indonesia antara Persebaya melawan PSIS Semarang.
"Kami serahkan ke LIB seperti apa, artinya kami sudah sodorkan kondisi aslinya seperti apa, tinggal menunggu keputusannya," katanya.