Pasuruan (ANTARA) -
Pengumuman Mahfud sebagai bakal calon Wakil Presiden untuk membersamai bakal calon Presiden Ganjar Pranowo disambut antusias banyak kalangan termasuk anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, Mufti Anam dengan menggelar santunan anak yatim di Kabupaten Pasuruan, Rabu.
“Bismillah, hari ini telah diumumkan secara resmi pasangan Capres Pak Ganjar dan Cawapres Prof Mahfud MD. Kami menyambut dan mengiringi dengan santunan anak yatim di sejumlah desa, sekaligus doa bersama, InsyaAllah duet ini yang terbaik bagi Indonesia,” ujar Mufti Anam yang merupakan anggota DPR dari daerah pemilihan Pasuruan-Probolinggo.
“Kami mengawali dengan niat baik, dengan bismillah, bersama-sama kita berdoa untuk proses pencalonan Pak Ganjar dan Prof Mahfud agar diberi kelancaran hingga ke depan bisa memimpin republik dengan semakin baik,” lanjut mantan aktivis Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) tersebut.
Salah satu titik santunan anak yatim ditempatkan di Dusun Krajan, Desa Petung, Kecamatan Pasrepan, Pasuruan. Para anggota tim dari Mufti Anam bergerak menyampaikan tali asih kepada sejumlah anak yatim dan warga kurang mampu di kawasan tersebut.
“Kami sengaja menggelar santunan di sejumlah desa, langsung di masyarakat, karena memang di sanalah sumber inspirasi untuk terus bergerak menjalankan program-program yang baik bagi warga,” ujar anggota Komisi VI DPR RI tersebut.
Pengumuman duet Mahfud-Ganjar dilakukan di kantor DPP PDI Perjuangan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Plt Ketua Umum PPP Mardiono, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Oddang serta Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Arsjad Rasjid.
Mufti menyampaikan optimismenya terhadap pasangan tersebut. Duet Ganjar-Mahfud dinilai sebagai duet yang serasi dan saling melengkapi.
"Pak Ganjar sosok yang merakyat, punya integritas, berani, berpengalaman, dan mampu bekerja dengan cepat untuk masyarakat. Klop dengan Prof Mahfud yang merupakan sosok berani, berpengalaman, antikorupsi. Ini menjadikan beliau berdua paduan yang pas untuk memimpin Indonesia,” ujar mantan ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jatim.