Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam, gencar mengedukasi publik terkait dunia investasi berjangka komoditas, agar masyarakat memiliki literasi investasi yang cukup, sekaligus mampu terhindar dari berbagai praktik dan modus penipuan investasi.
”Sejak kontroversi robot trading mencuat, memang banyak sekali aspirasi yang masuk kepada kami. Ada yang memprotes langkah pemerintah yang dinilai belum punya kecukupan regulasi, ada yang protes karena uangnya tertahan, dan sebagainya. Intinya kami memperjuangkan semua aspirasi, paling tidak lewat dua jalur,” ujar Mufti seusai mengikuti diskusi bertajuk ”Mengenal Fenomena Robot Trading dan Aset Kripto” di Pasuruan, Minggu.
Jalur pertama, sambung Mufti, adalah dengan memperjuangkan suara para korban dalam kontroversi robot trading.
"Kami beberapa kali memfasilitasi dialog antara korban dan otoritas, dalam hal ini Bappebti. Termasuk kita dorong Bappebti punya semacam jalur pengaduan yang responsif, dan itu direalisasikan dengan peluncuran call center beberapa waktu lalu. Kami juga mendorong terwujudnya regulasi yang komprehensif soal robot trading karena pelibatan teknologi yang kian masif di dunia trading itu pasti menjadi keniscayaan,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, terkait proses pengembalian dana dari para korban yang tertahan akibat kasus robot trading, Mufti menyatakan DPR terus memperjuangkannya.
"Tadi juga disampaikan dalam paparan Bappepti bahwa mekanisme pengembalian dana menunggu putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. Kami berharap pengembalian dana dilakukan transparan dan cepat karena ini sangat dibutuhkan para korban,” ujar Mufti.
Adapun jalur kedua, papar Mufti, pihaknya gencar melakukan edukasi terkait investasi berjangka komoditas.
"Intinya harus teliti sebelum investasi. Tidak ada investasi tanpa risiko. Semua harus punya manajemen risiko yang baik, jangan sampai menjadi korban dari berbagai oknum. Kita tahu banyak masyarakat merugi atau dananya tertahan hingga ratusan juta, bahkan miliaran rupiah,” ujar Mufti.
Terkait edukasi, Mufti mengatakan, pihaknya telah sering memfasilitasi seri edukasi dan sosialisasi, baik secara daring maupun luring. Termasuk menghadirkan sejumlah praktisi trading seperti AA Gede Mahendra.
”Salah satunya, misalnya dikupas bagaimana sih trading forex itu, yang ternyata punya pasar sangat besar. Pasar forex global itu omzet hariannya bisa mencapai USD 5 triliun. Pasarnya likuid. Tetapi kita juga harus cermat dalam menjalankan trading-nya, atau berinvestasi di dalamnya. Termasuk juga kita edukasi soal daftar pialang berjangka komoditi, harus pakai yang resmi, yang terdaftar di Bappebti,” kata Mufti.
Acara juga dihadiri Plt Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Didid Noordiatmoko.(*)
Baca juga: Legislator: Investasi Telkom di GoTo perkuat kedaulatan digital
Baca juga: Legislator: Investasi Telkom di GoTo perkuat kedaulatan digital