Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) mengajak anak-anak gemar makan ikan melalui Lomba Cipta Menu Olahan Ikan.
"Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kegemaran anak-anak di Surabaya dalam mengkonsumsi olahan ikan untuk mencegah stunting," kata Ketua PKK Surabaya Rini Indriyani di Surabaya, Jawa Timur, Selasa.
Ia mengatakan kegiatan tersebut merupakan agenda tahunan guna mendorong para ibu-ibu meningkatkan kreasi cipta menu olahan ikan. Menu yang beragam setiap tahunnya akan dibagikan melalui Puspaga maupun Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) yang ada di setiap Balai RW.
"Kami kolaborasikan dengan dinas terkait agar resep menu tersebut bisa dibagikan kepada orang tua yang memiliki balita. Tahun ini menu yang kita lombakan adalah ikan kembung. Ikan itu sangat murah sekali dan mudah didapat, sehingga tidak alasan tidak mengkonsumsi protein ikan," katanya.
Pada tahun 2023, kata dia, Lomba Cipta Menu Olahan Ikan mengangkat menu lokal khas Kota Surabaya seperti Lontong Balap, Tahu Campur, hingga Rujak Cingur, yang dikreasikan dengan bahan dasar ikan kembung.
"Sudah dipraktikkan, tadi ada Lontong Balap dan Lento dari ikan kembung, ternyata enak. Kreasi-kreasi inilah harapkan bisa menjadi unggulan makanan Kota Surabaya," ucapnya.
Targetnya, kata dia, semua anak Surabaya suka makan ikan yang imulai dulu dari orang tuanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Antiek Sugiharti mengatakan lomba tersebut bertujuan mempromosikan bahan pangan lokal, khususnya ikan, untuk pemenuhan gizi keluarga guna mencegah stunting, meningkatkan diversifikasi olahan pangan lokal, serta menginisiasi Gerakan Memasyarakatkan Gemar Makan Ikan (Gemarikan).
"Gemar Makan Ikan ini sudah dicanangkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI sejak tahun 2004, yang tentunya menjadi model untuk mengkampanyekan pentingnya makan ikan sejak dini. Sebab ikan memiliki gizi yang sangat penting untuk pertumbuhan kecerdasan otak," ucapnya.