Bondowoso (ANTARA) - Perum Bulog Cabang Bondowoso yang juga membawahi Situbondo menggelontorkan sekitar 1.000 ton beras medium untuk operasi pasar atau pasar murah dalam upaya menstabilkan harga beras di pasaran.
Wakil Pimpinan Perum Bulog Cabang Bondowoso Nara Dhipa menyebutkan sebanyak 1.000 ton beras digelontorkan untuk operasi pasar selama periode Januari hingga awal Oktober 2023 di wilayah kerjanya, yakni Bondowoso dan Situbondo.
"Operasi pasar atau pasar murah beras untuk di Situbondo saja ada sekitar 260 ton yang sudah digelontorkan, dan 740 ton operasi pasar di Bondowoso," kata dia saat dihubungi dari Situbondo, Jawa Timur, Rabu (4/10).
Nara Dhipa mengemukakan bahwa dalam operasi pasar untuk menekan laju harga beras di pasaran yang sampai saat ini sudah mencapai Rp13.000 hingga Rp15.000 per kilogram, itu dilaksanakan di berbagai titik yang menjadi sasaran.
Menurut dia, operasi pasar dilaksanakan dengan pola mendistribusikan langsung ke toko tradisional dan modern maupun menggelar pasar murah di pasar tradisional dan modern, termasuk menyesuaikan permintaan dari Pemkab Situbondo dan Bondowoso.
Baca juga: Bulog Jember perluas Program Sigap SPHP di 24 pasar tradisional
Dalam pelaksanaan operasi pasar itu, lanjut Nara Dhipa, Bulog menjual beras medium dengan harga lebih murah apabila dibandingkan dengan di pasaran, yakni Rp52.500 kemasan 5 kilogram atau Rp10.500 per kilogram, sedangkan harga di pasaran antara Rp13.000 hingga Rp15.000 per kilogram.
Selain itu, kata Nara Dhipa, dalam menekan harga beras yang terus merangkak naik di pasaran, Bulog juga telah menyalurkan bantuan pangan berupa beras kepada ratusan ribu keluarga penerima manfaat atau KPM, masing-masing mereka menerima bantuan beras 10 kilogram.
"Bantuan pangan beras yang sudah disalurkan kepada keluarga penerima manfaat hingga saat ini mencapai sekitar 6800 ton, baik di Bondowoso maupun Situbondo," ujar Nara Dhipa.
Dia menambahkan, penyaluran bantuan pangan tahap pertama bulan April, Mei dan Juni 2023 yakni 5.000 ton dan tahap dua September, Oktober dan November, sampai saat ini yang sudah disalurkan 1.800 ton.
"Bantuan pangan berupa beras sampai saat ini masih terus berjalan sesuai jadwal dan berlangsung sampai dengan November mendatang," kata Nara Dhipa.