Madura Raya (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Pamekasan membentuk desa cinta statistik (Desa Cantik) untuk meningkatkan pengetahuan perangkat desa tentang statistik, serta meningkatkan literasi dan pemahaman aparat desa mengolah data dan potensi sumber daya desa.
"Melalui pembentukan Desa Cantik ini, kami berharap tingkat akurasi data di masing-masing kian baik sehingga bisa menjadi acuan dalam memahami potensi sumber daya yang terkandung di desa itu," kata Kepala BPS Pamekasan Anwar di Pamekasan, Jawa Timur, Jumat.
Ia menjelaskan di Kabupaten Pamekasan ada sebanyak 178 desa yang tersebar di 13 kecamatan dengan jumlah kelurahan sebanyak 11 kelurahan.
Dari jumlah itu, baru sebanyak lima desa yang telah membentuk Desa Cantik, yakni Desa Gagah, Sumedangan, Blaban, Dempo Barat, dan Desa Samatan.
Pihak BPS, sambung dia, telah memberikan pelatihan khusus bagi aparat desa yang telah membentuk 'desa cantik' tersebut seperti pengolahan data potensi desa, teknik pendataan potensi desa yang akurat dan penyajian data yang dibutuhkan oleh pemerintah dan masyarakat di desa itu.
”Dengan demikian, maka desa yang telah dibentuk menjadi Desa Cantik tersebut selangkah lebih maju dan lebih mandiri dalam mengolah data yang akurat,” ujarnya.
Kelebihan lainnya bagi desa yang sudah ditetapkan menjadi Desa Cantik tersebut mampu mengelola data statistik secara mandiri. Buktinya, masing-masing desa sudah mampu membuat profil desa yang berbentuk info grafis tentang desa mereka.
Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) merupakan program percepatan penguatan statistik sektoral secara nasional yang dilaksanakan pada tingkat pemerintahan terkecil dan sekaligus sebagai salah satu implementasi program 'Satu Data Indonesia'.
Program inovatif pemerintah ini menurut Anwar sebenarnya telah diluncurkan sejak 2021, akan tetapi untuk Kabupaten Pamekasan baru bisa terbentuk pada tahun 2023 ini.
"Saat ini kami terus melakukan pendekatan dan pembinaan agar desa-desa yang belum membentuk Desa Cantik segera bisa membentuk dalam waktu dekat ini," katanya.