"Kabupaten Pasuruan memiliki potensi yang besar bagi perekonomian daerah, khususnya untuk mengembangkan UMKM. Peran masyarakat, swasta, dan pemerintah yang bersinergi mendukung UMKM sangat penting untuk dapat mengembangkannya,” kata Kepala Urusan Eksternal PT H.M Sampoerna Ishak Danuningrat dalam siaran persnya yang diterima di Surabaya, Selasa.
Ishak berharap, program tersebut dapat mengembangkan potensi lokal di Pasuruan dalam mengembangkan desa wisata serta memberi manfaat dalam bentuk penghasilan tambahan bagi masyarakat sekitar.
"Ada kemandirian ekonomi serta pelestarian budaya dan lingkungan," katanya.
Sementara itu, fasilitator pelatihan dari Waste4Change Khairunnisa Yusmalina Humaam mengatakan, masyarakat desa juga mendapatkan pelatihan pengelolaan sampah.
“Di dapur warung atau cafe akan berbeda kalau kita bisa memilah sampah. Termasuk juga dapur tidak berbau kalau kita bisa cerdas dalam memilahnya,” katanya.
Oleh karena itu, Ketua Kelompok Tani Hulunhayang Teguh Wibowo mengapresiasi PT H.M Sampoerna atas inisiatif penambahan tanaman edelweiss tersebut.
Menurut dia, dengan bertambahnya bibit edelweiss di desa yang juga disebut Desa Wisata Edelweiss itu, kini menambah koleksi sebanyak 876 tanaman Edelweiss.
“Bibit yang baru ditanam ini akan kita panen dua tahun ke depan. Selanjutnya tiap 4-5 bulan lagi bisa kembali dipanen,” ucapnya.
Selain itu, keunikan aspek budaya masyarakat Wonokitri yang selama ini dikenal sangat guyub, rukun dan menyatu alam menjadi bagian tak terpisahkan dari pesona Desa Wisata Edelweiss.