Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kediri dan Putera Sampoerna Foundation (PSF) berkolaborasi mengurangi angka kemiskinan lewat pendidikan dengan menjalankan Lighthouse School Program (LSP) di SMA Dharma Wanita 1 Pare Boarding School.
"Pemkab Kediri dan PSF memiliki spirit yang sama, yaitu bagaimana mengentaskan kemiskinan melalui pendidikan," kata Bupati Kediri tahun 2020-2024 Hanindhito Himawan Pramana dalam keterangan diterima di Surabaya, Sabtu.
Mas Dhito, sapaannya mengatakan pada saat banyak warga yang mengeluhkan kurangnya sekolah di beberapa kecamatan serta kendala dalam pembiayaan sekolah, pihaknya menginisiasi kerja sama dengan PSF untuk menjadikan SMA Dharma Wanita 1 Pare ini sebagai sekolah berkonsep boarding school di bawah Yayasan Dharma Wanita.
"Kerja sama ini adalah sinergi yang membangun untuk masa depan Kabupaten Kediri," ujarnya.
Mas Dhito menyadari bahwa perlu adanya langkah nyata untuk memperluas akses pendidikan, terutama di daerah-daerah yang minim fasilitas dan mayoritas masyarakatnya masih berada di bawah garis kemiskinan.
“Saya katakan masyarakat miskin itu terbagi menjadi tiga, yaitu miskin ekstrem, miskin, struktural dan miskin absolut. Yang paling kita utamakan adalah masyarakat yang miskin absolut. Kemiskinan absolut itu adalah gabungan antara kemiskinan ekstrim dan kemiskinan struktural. Nah, ini masyarakat yang miskin ekstrim ini rata rata mereka tidak punya harapan untuk bersekolah,” ujarnya.
SMA Dharma Wanita 1 Pare Boarding School hadir sebagai solusi. Sekolah ini dirancang untuk mengakomodasi siswa-siswa dari berbagai wilayah dengan pendekatan yang inklusif dan berbasis mutu.
"Kami ingin memastikan bahwa setiap anak di Kediri memiliki kesempatan yang sama untuk belajar, berkembang, dan meraih mimpi mereka, tanpa terbatas oleh kendala finansial," tambahnya.
Sistem boarding school dipilih karena memiliki keunggulan dalam pembentukan karakter siswa. Selain belajar secara akademik, siswa juga dibimbing dalam pengembangan soft skills, disiplin, dan kemandirian.
Model pendidikan boarding school yang diterapkan di SMA Dharma Wanita 1 Pare ini menawarkan pendekatan berbeda dibanding sekolah reguler. Dengan tinggal di asrama, siswa mendapatkan lingkungan belajar yang lebih terkontrol dan mendukung.
"Konsep asrama ini mempersatukan siswa-siswa yang awalnya tidak memiliki cita-cita untuk bersekolah. Dengan pola hidup yang teratur, mereka belajar disiplin dan membangun mimpi baru," ujarnya.
Salah satu siswi dari SMA Dharma Wanita 1 Boarding School Pare ini adalah Pramesta Anggraini. Siswi yang tinggal di Desa Pakis, Kecamatan Gudang, Kabupaten Kediri ini tidak saja berasal dari keluarga menengah ke bawah, namun juga dari keluarga yang tidak utuh.
Kedua orang tuanya berpisah sejak ia masih kecil. Ia tinggal bersama ibu dan kakek neneknya. Ibunya adalah pedagang kue kecil di pasar, sementara kakeknya adalah pencari cacing yang nantinya akan dijual kepada pengepul.
Meta, panggilan akrab Pramesta, mengaku dirinya tidak terlalu dituntut untuk berprestasi baik oleh ibunya maupun kakek dan neneknya. Meski demikian, ia pun bertekad untuk bisa menjadi yang terbaik bagi keluarganya.
Pada awal tahun pertama dan kedua setelah ayah pergi, ibunya masih menganggur di rumah. Namun, ketika Meta akan memasuki SMP, ibu memutuskan untuk mandiri dengan berjualan kue di pasar.
"Keputusan ibu ini menjadi motivasi bagi saya untuk lebih baik lagi, dan untuk meraih apa yang tidak bisa ibu dapatkan dari ayah. Saya ingin membuktikan kepada ayah bahwa anak yang dulu dianggap remeh ini kini telah menjadi seseorang yang luar biasa, jauh melampaui ekspektasi,” tuturnya.
Meta yang bercita-cita jadi dokter ini pun mengaku mendapat dukungan penuh dari pihak sekolah, mulai dari fasilitas buku SNPMB, diberikan try out dan termasuk juga lomba-lombanya.
"Saya ingin menjadi dokter karena ingin membantu banyak orang dan memberikan manfaat bagi mereka. Bagi saya, ada kepuasan tersendiri dalam hal ini. Saya juga tertarik mempelajari berbagai bagian dari makhluk hidup, baik itu manusia, hewan, tumbuhan, atau bahkan nama-nama Latin," ujarnya.