Mojokerto, (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur bersama dengan Bulog Mojokerto mendistribusikan 2 ton beras melalui program Rumah Pangan Kita (RPK) yang berlangsung di Pasar Raya Mojosari
Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati di Mojokerto, Ahad mengatakan pendistribusian beras itu dalam rangka Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) serta memfasilitasi masyarakat untuk lebih mudah menjangkau beras dengan harga di bawah harga eceran tertinggi (HET).
"RPK ini merupakan program pemerintah yang bekerja sama dengan Bulog untuk menstabilkan harga beras di Kabupaten Mojokerto. Selain itu, program RPK ini juga untuk pengendalian inflasi daerah," katanya.
Ia mengatakan, saat ini terdapat empat RPK yang menjadi penyalur beras dari Bulog di pasar induk Mojosari ini untuk masyarakat.
Khususnya untuk beras jenis IR 64 medium. "Tentunya harga penjualannya lebih murah," ujarnya.
Bupati mengatakan, harga yang dijual oleh para pedagang pasar ini di bawah harga pada umumnya yakni di angka Rp9.450 per kilogramnya. Hal itu sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan Badan Pangan Nasional (Bapanas) nomor 7 tahun 2023 tanggal 30 Maret 2023 lalu sebesar Rp10.900 per kilogram untuk jenis IR 64 medium.
"Harga beras ini di bawah pasaran yaitu Rp47.250 per pak ukuran 5 kilogram yang dikhususkan bagi masyarakat untuk dikonsumsi dan tidak boleh dijual lagi. Selain itu, juga ada batasan pembelian yaitu maksimal 2 pak atau 10 kilogram," katanya.
Melalui program ini, kata dia, Pemerintah Kabupaten Mojokerto juga mengupayakan turut membantu program Bulog agar bisa dinikmati secara merata oleh seluruh masyarakat Kabupaten Mojokerto.
Sehingga, pengendalian harga beras dapat terlaksana dengan signifikan dan pihaknya juga akan melakukan pengembangan untuk memasukkan RPK ini ke dalam aplikasi TUMBAS.
"Kami juga berupaya bahwa program Bulog ini bisa merata di seluruh Kabupaten Mojokerto, dan efeknya bisa dirasakan bersama- sama serentak supaya dalam pengendalian harga beras ini bisa signifikan," demikian Ikfina Fahmawati.