Berbagai hadiah disediakan dan dibagikan kepada wajib pajak, seperti 1 unit mobil dan beberapa hadiah lain seperti sepeda motor dan sepeda gunung.
Apresiasi seperti ini akan digelar pada akhir Desember 2023, sehingga warga yang belum membayàr pajak bisa segera membayar agar bisa dapat kupon undian.
Hadiahnya pun dijamin menarik dan lebih banyak. Demikian yang disampaikan Kepala Bapenda Kota Malang Handi Priyanto usai acara tersebut.
Sedangkan, terkait realisasi pendapatan pajak daerah, dia mengaku sudah cukup tinggi, dan Pajak Bumi Bangunan (PBB), pajak resto dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) merupakan penyuplai terbesar.
Berdasarkan hasil pendapatan tahun lalu, jelas Handi, ketiga sektor pajak itu berkontribusi 20-25 persen terhadap realisasi target pajak.
"Untuk tahun ini setidaknya sebesar itu dan bisa lebih karena para wajib pajak sudah mempunyai kesadaran tinggi," katanya.
"Tahun ini target Rp1 triliun dan pada Perubahan Alokasi Keuangan (PAK) pada Agustus atau September nanti akan dievaluasi. Karena sampai saat ini Perda pajak dan retribusi daerah belum diterapkan, mengingat Peraturan Pemerintah terkait hal ini belum tuntas. Kemungkinan nanti dari Rp1 triliun akan menjadi Rp834 miliar," katanya.
Guna terus memberi layanan terbaik kepada para wajib pajak serta optimalisasi pendapatan pajak, Handi menyebut akan menggulirkan program pembebasan sanksi pajak pada Agustus 2023.
Pria berkacamata itu pun optimistis akan merealisasikan targetnya 100 persen hingga akhir Desember 2023.
Pada gelaran bertajuk malam gebyar taat pajak ini dipadu dengan Malang Flower Carnival (MFC). Sehingga acara berlangsung sangat meriah dan terkesan berbeda. Ribuan warga pun memadati kawasan Kayutangan Heritage atau jalan Basuki Rahmat tersebut hingga acara usai. (Adv)
