Surabaya (ANTARA) - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya genap memiliki 162 guru besar baru setelah mengukuhkan lima profesor dari berbagai bidang disiplin ilmu di kampus setempat, Kamis.
Prosesi pengukuhan diawali oleh Prof. Daniel Oranova Siahaan, S.Kom., MS.c., PD.Eng., sebagai profesor ke-158 ITS yang dikukuhkan dalam bidang ilmu analisis.
Dosen kelahiran Palembang ini menyampaikan orasi ilmiahnya yang berjudul Teknik, Tantangan, dan Peluang dalam Analisis Artefak Rekayasa Perangkat Lunak.
"Penelitian ini mengembangkan metode untuk mengekstraksi user story dari software berupa berita di media daring," ujar dosen Departemen Teknik Informatika ITS itu.
Sementara itu, Prof. Dr. Eng. Ir. Ahmad Rusdiansyah M.Eng., dari Departemen Teknik Sistem dan Industri membawakan orasi ilmiahnya yang bertopik Transportasi dan Distribusi Logistik: Pengembangan Model, Algoritma, dan Aplikasi Komputer.
"Penelitian di bidang logistik perlu dilakukan hilirisasi untuk menghasilkan produk inovasi di dunia usaha dan industri," tutur profesor ke-159 ITS ini memaparkan.
Melalui penelitiannya, guru besar bidang ilmu transportasi dan distribusi logistik ini mengembangkan algoritma untuk menyelesaikan tantangan di bidang logistik. Kemudian dibentuk desain aplikasi komputer yang disesuaikan dengan algoritma yang digunakan.
Selanjutnya, Prof. Mahendrawathi ER., ST., M/Sc., Ph.D., sebagai profesor ke-160 ITS memaparkan orasi ilmiahnya yang bertajuk Manajemen Proses Bisnis Berbasis Konteks di Era Transformasi Digital.
Melalui topik tersebut, dosen dari Departemen Sistem Informasi ini berfokus pada manajemen proses bisnis pada organisasi.
"Dengan mengaplikasikan konsep manajemen proses bisnis berbasis teknologi dapat membantu organisasi mencapai kinerja terbaiknya," ujarnya.
Berikutnya, dikukuhkan sebagai profesor ke-161 ITS, Prof. Dr. Eng. Nanik Suciati, S.Kom., M.Kom., mengemukakan orasi ilmiahnya dengan judul Visi Komputer: Teknik, Peran, dan Tantangan dalam Menganalisis Informasi Visual.
Penelitiannya menjadi bentuk kemajuan kemampuan analisis informasi Artificial Intelligent (AI) dapat bekerja lebih baik dengan pendalaman visi komputer.
"Dengan berkembangnya visi komputer dapat menghasilkan AI yang lebih akurat dalam pekerjaannya," ujarnya.
Dalam pengukuhan ini, orasi ilmiah Prof. Subchan, S.Si., MS.c., Ph.D., dari Departemen Matematika yang bertajuk Navigation Guidance dan Control pada Sistem Nir Awak menjadi orasi pengukuhan terakhir.
Profesor ke-162 ITS ini berinovasi mengenai kegunaan drone untuk mengidentifikasi adanya bahaya di suatu wilayah.
"Dengan sistem ini diharapkan akan meningkatkan efisiensi energi dan memudahkan komunikasi serta koordinasi," kata lelaki kelahiran Jombang ini.
Rektor ITS Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng., menyampaikan bahwa jumlah profesor di ITS akan terus bertambah dan semakin produktif dalam menghasilkan publikasi ilmiah.
"Dengan bertambahnya jumlah profesor ini, maka bertambah pula mesin penggerak yang akan memajukan ITS ke depannya," ujar Ashari optimistis.
Ia menambahkan bahwa berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI, persebaran jumlah profesor terbanyak di Indonesia berada di Provinsi Jawa Timur. Salah satunya di ITS yang memiliki nilai produktivitas paling tinggi yaitu 1,3 persen.
"Meskipun ITS jumlah penelitinya paling kecil, tetapi jumlah publikasi ilmiahnya melebihi jumlah dosen dan penelitinya," katanya.