Surabaya, Jatim (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur, melibatkan koperasi untuk kegiatan pengadaan barang dan jasa di lingkungan pemkot.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Surabaya Dewi Soeriyawati di Surabaya, Jatim, Kamis, menyebutkan pihaknya selama ini intensif melakukan pengawasan dan pendampingan kepada koperasi di Surabaya.
"Pak Wali Kota juga membuat kebijakan dengan melibatkan koperasi untuk kegiatan pengadaan barang dan jasa di Pemkot Surabaya," kata Dewi.
Menurut dia, sesuai arahan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, koperasi di Surabaya bisa menjadi pemasok usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pendamping UMKM, menyerap serta melakukan pemasaran produk UMKM.
"Alhamdulillah, kini semakin banyak koperasi yang aktif, total hingga 30 Juni 2023 ada sebanyak 596 koperasi yang sangat aktif dan berkembang pesat," ujarnya.
Baca juga: Pemkot Surabaya bersama UNESCAP kembangkan ekosistem "smart city"
Eri sebelumnya menyatakan banyak berdiri koperasi di Surabaya yang nantinya bisa mengubah nasib warga setempat.
"Kalau hari ini (koperasi) hanya menjahit baju, mungkin bisa setelah itu jahit sepatu. Karena sepatu dan baju yang saya pakai ini jahitannya UMKM Surabaya," katanya saat melakukan soft launching Sekolah UKM Tangguh Surabaya (Setara) di kantor Koperasi Sumber Mulia Barokah (SMB) di Jalan Tambak Wedi II, Surabaya, beberapa waktu lalu.
Eri juga meminta kepada seluruh jajaran Pemkot Surabaya agar setiap organisasi perangkat daerah (OPD) memiliki seragam batik dan baju masing-masing.
Belum lama ini, Eri menerima penghargaan dari Dewan Koperasi Indonesia pada peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas).
Tahun lalu, ia juga dinobatkan sebagai Penggerak Koperasi Terbaik se-Indonesia dan tahun ini di acara yang sama, yaitu Hari Koperasi Nasional ke-76, Eri mendapatkan penghargaan sebagai Pembina Koperasi Andalan.