Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Perjalanan kereta api (KA) Sritanjung terganggu akibat banjir yang melanda perbatasan Kabupaten Jember dengan Banyuwangi, Jawa Timur, hingga menyebabkan genangan antara Stasiun Kalibaru di Kabupaten Banyuwangi dengan Stasiun Mrawan di Kabupaten Jember, pada Kamis.
"Berdasarkan informasi dari petugas Stasiun Kalibaru bahwa pada pukul 07.49 WIB terdapat genangan di emplasemen Stasiun Kalibaru dampak dari hujan deras," kata Pelaksana harian Manager Hukum dan Humas Daop 9 Jember Anwar Yuli Prastyo dalam keterangan tertulis di Jember.
Menurut dia, pukul 08.31 WIB genangan cukup tinggi terjadi sepanjang 300 meter pada kilometer 36+500 - 36+800 petak jalan antara Stasiun Kalibaru - Stasiun Mrawan dengan ketinggian mencapai 16 cm.
"Akibatnya KA Sritanjung dari Stasiun Ketapang yang masuk Stasiun Kalibaru pukul 08.20 WIB belum dapat diberangkatkan karena genangan cukup tinggi di rel kereta," tuturnya.
Baca juga: Perjalanan KA terganggu akibat kecelakaan di Mojokerto
Setelah dilakukan upaya penanganan oleh bagian jalan rel, lanjut dia, pukul 09.22 WIB ketinggian air genangan pada lokasi surut menjadi 4 cm dan dinyatakan aman untuk dilewati KA.
"Selanjutnya pada pukul 09.28 WIB KA Sritanjung diberangkatkan kembali dari Stasiun Kalibaru dengan dikawal oleh petugas hingga melewati lokasi dengan aman. KA Sritanjung berangkat dari Stasiun Kalibaru menglami kelambatan 69 menit," katanya.
Pada pukul 10.21 WIB, genangan air pada kilometer 36+800 sudah surut hingga ketinggian di bawah rel dan dapat dilalui kereta api dengan kecepatan normal, sehingga ssaat ini jadwal kereta api yang terganggu hanya KA Sritanjung dari Stasiun Ketapang tujuan Stasiun Lempuyangan.
"Kami menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan keberangkatan KA Sritanjung dari Stasiun Kalibaru dan kami juga telah memberikan service recovery kepada penumpang KA Sritanjung sebagai kompensasi atas keterlambatan yang terjadi," ujarnya.
Anwar mengatakan petugas KAI Daop 9 Jember masih terus melakukan pemantauan di lokasi dan upaya peningkatan kapasitas saluran air agar hal yang serupa tidak terjadi lagi saat hujan deras mengguyur Kalibaru hingga Mrawan.