Bojonegoro - Jajaran Pemkab Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa mempresentasikan rencana pembangunan bandar udara di wilayahnya kepada Kementerian Perhubungan di Jakarta. Bupati Bojonegoro, Suyoto, Selasa mengatakan, presentasi rencana pembangunan bandar udara di wakili Asisten II Setkab Bojonegoro, Nono Purwanto, hari ini di Jakarta. Presentasi untuk meyakinkan rencana pembangunan bandar udara tersebut layak direalisasikan dengan berbagai pertimbangan. "Bagi pemkab semakin cepat mendapatkan persetujuan semakin baik," katanya menegaskan. Ia menegaskan, pemkab sama sekali tidak mengeluarkan biaya, dalam membangun bandar udara yang diperkirakan menelan dana sebesar Rp200 miliar karena dibiayai investor. Di lain pihak, menurut dia, pembangunan bandar udara di Bojonegoro, sudah masuk di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RT RW) Jatim."Gubernur Jatim, Soekarwo juga sangat mendukung dibangunnya bandar udara di Bojonegoro," katanya menegaskan. Ditambahkan, pembangunan bandar udara tersebut membutuhkan lahan seluas 150 hektare dengan memanfaatkan tanah Perhutani."Proses pemanfaatan tanah masih menunggu rekomendasi dari Kementerian Kehutanan," katanya menambahkan. Berdasarkan studi yang dilakukan, Desa Kunci, Kecamatan Dander, menempati urutan teratas lokasi rencana pembangunan bandar udara dibandingkan dengan lokasi alternatif lainnya di Desa Gayam dan Ngasem, kedua lokasi terakhir ada di Kecamatan Ngasem. Lokasi di Desa Kunci, memiliki berbagai kelebihan, di antaranya, lokasi yang ada di desa setempat merupakan tanah milik Perhutani yang sudah rusak dan ditanami tanaman semusim. Selain itu, lokasi itu jauh dari pemukiman warga, tanahnya rata dan sedang, sehingga pengaturan sistim drianase mudah. "Di desa itu, arah 'run way' (landasan pacu) timur ke barat dan dekat dengan jalan Provinsi Bojonegoro-Nganjuk," paparnya. "Soal lokasi bandar udara di Kunci dekat dengan wilayah udara Militer Isyahyudi Madiun, tidak masalah," kata Suyoto menambahkan. Meski demikian, lanjutnya, lokasi bandar udara di Desa Kunci, memiliki masalah yaitu sebelah selatan berdekatan dengan ruang udara Militer Iswahyudi, Madiun, di sebelah utara dekat dengan jaringan sutet dan di sebelah barat terdapat bukit.
Berita Terkait
Menteri Perhubungan Setujui Pembangunan Lapter Bojonegoro
6 Desember 2011 18:32
Pemkab Bojonegoro Optimistis Pembangunan Lapter Memperoleh Izin
17 November 2011 19:19
Bupati Bojonegoro: Pemkab Patuhi Tahapan Izin Lapter
17 November 2011 08:52
DPRD : Pembangunan Lapter Bojonegoro Terancam Gagal
16 November 2011 17:39
Dirjen Perhubungan Setujui Pembangunan Lapter Bojonegoro
2 Oktober 2011 17:03
Bandar Udara Bojonegoro Tidak Ganggu Lapter Iswahyudi
26 September 2011 16:00
Pemkab Bojonegoro Setujui 19 Kasus Perceraian
26 Agustus 2011 20:22
Pemkab Bojonegoro Tidak Serahkan Gaji 26 Agustus
24 Agustus 2011 11:34
