Madiun (ANTARA) - Bencana angin puting beliung menerjang wilayah tiga desa di Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, dan merusak ratusan rumah warga setempat pada Minggu petang.
"Sesuai data BPBD Kabupaten Madiun, angin puting beliung melanda di Desa Sidomulyo, Plumpungrejo, dan Jatirejo Kecamatan Wonoasri," ujar Bupati Madiun Ahmad Dawami saat meninjau lokasi yang terdampak di Wonoasri Madiun, Minggu malam.
Menurut dia, petugas BPBD setempat masih melakukan pendataan tentang jumlah rumah warga yang rusak. Namun, diperkirakan mencapai ratusan unit rumah dengan kategori rusak ringan hingga sedang.
Selain melakukan pendataan, petugas juga melakukan upaya perbaikan darurat karena bencana tersebut juga menyebabkan sejumlah pohon tumbang hingga menyebabkan gangguan arus listrik.
Perbaikan darurat di antaranya dilakukan evakuasi pohon tumbang dengan menggergaji batang hingga dahannya yang menimpa tiang dan kabel listrik, menutup akses jalan, hingga merusak sejumlah rumah.
"Saya bersama tim BPBD langsung meninjau ke lokasi terdampak bencana guna dilakukan penanganan awal. Saat ini masih proses pendataan," kata Bupati.
Adapun rumah warga umumnya mengalami kerusakan di bagian atap. Banyak genting beterbangan setelah disapu angin kencang disertai hujan pada Minggu petang itu.
Selain merusak rumah warga dan memadamkan aliran listrik, angin puting beliung di wilayah Wonoasri Madiun tersebut juga sempat menghambat perjalanan KA Jayakarta relasi Surabaya Gubeng-Pasar Senen akibat jalur rel tertutup pohon tumbang di wilayah Desa Sidomulyo.
Manager Humas Daop 7 Madiun Supriyanto mengatakan petugas daop setempat langsung melakukan evakuasi batang pohon yang melintangi rel dengan menggunakan gergaji mesin.
"Setelah proses steril selama sekitar satu jam, jalur KA kembali normal," kata Supriyanto.
Pihak BPBD mengimbau warga untuk selalu waspada, karena diperkirakan intensitas curah hujan masih tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Madiun dan sekitarnya pada awal tahun 2023 ini.
Kondisi tersebut rawan terjadi bencana hidrometeorologi, seperti angin puting beliung, tanah longsor, banjir, dan banjir bandang. Warga yang tinggal di daerah rawan bencana diminta untuk selalu siaga bencana.
Adapun, Kecamatan Wonoasri merupakan daerah rawan angin kencang. Sebelumnya becana serupa juga menerjang Desa Sidomulyo, Wonoasri pada awal Februari lalu. Tercatat puluhan rumah warga rusak ringan hingga sedang akibat bencana tersebut.
Sesuai rencana, upaya pembersihan akibat bencana angin kencang tersebut akan dilakukan petugas gabungan bersama warga pada Senin (6/3) pagi.
Selain itu, sejumlah bantuan logistik juga secepatnya disalurkan bagi warga yang terdampak bencana tersebut.