Madiun (ANTARA) - Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Madiun mengevakuasi para penghuni dari dua Rusunawa II lantai 3 karena atap dan plafonnya jebol akibat hujan deras disertai angin yang melanda.
Sub Koordinator Perumahan Disperkim Kota Madiun, Jawa Timur, Concon Kencono, di Madiun, Senin, mengatakan penghuni dua rusunawa di Jalan Manis Raya Madiun yang dievakuasi itu berada di unit 15 dan 16 lantai 3.
"Penghuni unit 15 sementara dievakuasi ke unit kosong di sisi barat lantai 3 Rusunawa II. Sedangkan penghuni unit 16 dievakuasi ke unit kosong di lantai 1," ujar Concon.
Menurut dia, Disperkim selaku OPD pengelola Rusunawa Kota Madiun, selalu menyediakan satu unit kosong di masing-masing lantai sebagai antisipasi kegawatdaruratan.
Selain memindahkan penghuni yang terdampak, pihak Disperkim juga melakukan pembersihan puing-puing baja ringan yang berjatuhan dari atas gedung.
"Hari Senin ini kami lakukan pembersihan baja ringan dan reruntuhan atap. Baru setelah itu kontraktor datang dari Klaten. Selanjutnya, kami akan bahas upaya perbaikan gedung," kata dia.
Concon menambahkan saat ini Rusunawa II sudah lepas dari masa pemeliharaan. Meskipun demikian, upaya perbaikan akan tetap dilakukan setelah diskusi dengan kontraktor.
Seperti diketahui, hujan disertai angin kencang melanda wilayah Kota Madiun pada Minggu (3/12) petang. Akibatnya atap dan plafon bangunan Rusunawa II Kota Madiun ambrol dan berdampak pada penghuni unit 15 dan 16 di lantai 3.
Selain merusak atap bangunan Rusunawa II Kota Madiun, hujan disertai angin kencang juga menumbangkan sejumlah pohon di wilayah setempat.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Madiun Wahyudi mengatakan sesuai hasil pendataan petugas, ada sekitar 20 laporan pohon tumbang yang masuk.
"Terdapat 20 laporan pohon tumbang yang masuk. Ini sedang kita tangani semua," kata Wahyudi.
Pohon tumbang tersebut di antaranya di Jalan Panjaitan, Barito, A Yani, Sidomakmur, Slamet Riyadi, kawasan Lapangan Gulun, Jalan Mangga, Pilangbango, Jalan Arwana, dan sejumlah titik lainnya. Selain itu, juga ada laporan tiang lampu penerangan jalan dan atap yang roboh.
"Tim siaga bencana Kota Madiun turun semua di lapangan. Kita utamakan yang kira-kira mengganggu akses jalan utama. Yang agak masuk, ya sabar dulu, tetapi semua pasti kita tangani," katanya.
Dia juga meminta warga Kota Madiun agar mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi yang rawan terjadi saat peralihan musim kemarau ke hujan seperti saat ini. Bencana hidrometeorologi yang rawan terjadi di Kota Madiun adalah hujan deras disertai angin kencang dan banjir.