PT Sakti Inti Makmur Tak Operasikan Kapal
Kamis, 4 Agustus 2011 9:49 WIB
Sumenep - Manajemen perusahaan pelayaran PT Sakti Inti Makmur tidak mengoperasikan kapalnya guna melayani lintasan Kalianget-Kangean, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Kamis, karena khawatir cuaca laut akan buruk.
"Kami khawatir cuaca laut akan buruk. Secara kasat mata, angin bertiup kencang. Kondisi tersebut yang membuat kami memutuskan tidak memberangkatkan kapal pada Kamis ini," kata Kepala PT Sakti Inti Makmur (SIM) Cabang Kalianget, Wijiyanto di Sumenep.
Perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Perak, Surabaya, ombak di Perairan Kangean dan sekitarnya maksimal setinggi dua meter.
"Namun, kondisi di lapangan sering berbeda. Apalagi, secara kasat mata, angin memang bertiup kencang. Kondisi itu membuat kami khawatir cuaca laut akan buruk. Kami lebih baik tidak mengoperasikan kapal demi kenyamanan dan keselamatan para penumpang," ujarnya, menegaskan.
Wijiyanto juga mengemukakan, pihaknya sempat menjual tiket kepada calon penumpang kapal dan terjual sekitar 50 lembar.
"Memang ada tiket yang sudah keluar. Namun, sejak pagi, kami terus memantau kondisi laut secara kasat mata dan kondisinya memang kurang enak. Oleh karena itu, para penumpang yang sudah memegang tiket tidak langsung dimasukkan ke kapal, karena sejak pagi memang ada potensi kapal tidak akan berangkat," katanya, mengungkapkan.
Kapal cepat milik PT SIM melayani lintasan Kalianget-Kangean sebanyak tiga kali dalam sepekan, yakni setiap Senin, Kamis, dan Sabtu, dengan titik awal pemberangkatan kapal di Pelabuhan Kalianget pada pukul 09.00 WIB.
Dalam kondisi normal (cuaca laut kondusif), kapal cepat milik PT SIM yang berbahan dasar "fiberglass" mampu menempuh lintasan Kalianget-Kangean dalam waktu sekitar 3,5 jam.
Pada Rabu (3/8) malam sekitar pukul 23.00 WIB, Kapal Dharma Bahari Sumekar (DBS) I yang berstatus pengganti sementara kapal perintis dihadang cuaca laut buruk berupa ombak setinggi tiga meter lebih di Perairan Sapudi, Sumenep.
Nahkoda kapal milik PT Sumekar yang berangkat dari Pelabuhan Kalianget pada Rabu malam pukul 19.00 WIB dengan tujuan Pulau Kangean itu, akhirnya memutuskan "balik kanan" atau kembali ke Kalianget akibat peristiwa tersebut.