Situbondo (ANTARA) - Petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) untuk Pemilu serentak 2024 di Kabupaten Situbondo masih menggunakan sistem manual karena aplikasi elektronik pencocokan dan penelitian (e-coklit) belum siap digunakan.
Elektronik pencocokan dan penelitian adalah aplikasi berbasis android yang disiapkan KPU RI untuk memudahkan Pantarlih bekerja mendata pemilih Pemilu 2024 yang dimulai dilaksanakan hari ini hingga dua bulan ke depan.
"Aplikasi e-coklit yang disediakan oleh KPU RI belum rampung sehingga petugas pemutakhiran data pemilih yang mulai bekerja hari ini mendata pemilih secara manual," ujar Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Situbondo Marwoto di Situbondo, Selasa.
Dia menjelaskan bahwa setiap tahapan yang berkaitan dengan data semuanya disiapkan dari KPU pusat termasuk aplikasi e-coklit yang nantinya terkoneksi ke Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih) KPU.
"Petugas pemutakhiran data pemilih ini mendata pemilih secara manual diperkirakan dua minggu ke depan, sembari menunggu aplikasi e-coklit rampung," kata dia.
Menurut Marwoto, petugas pemutakhiran data pemilih mulai melakukan proses pencocokan dan penelitian data pemilih berdasarkan data penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) dari Kemendagri sebanyak 539.013 orang.
"Jumlah petugas pemutakhiran data pemilih sebanyak 1.975 orang, sesuai jumlah tempat pemungutan suara (TPS) di Situbondo, dan mereka bekerja selama dua bulan ke depan mulai tanggal 14 Februari sampai 13 April 2023," katanya.
Pencocokan dan penelitian data pemilih oleh Pantarlih, lanjut Marwoto, dilakukan serentak seluruh Indonesia dengan mendatangi tokoh masyarakat di wilayah kerjanya yang dinilai mampu menjadi percontohan bagi masyarakat setempat, sehingga pelaksanaan pencocokan dan penelitian berjalan dengan baik.
"Pantarlih melakukan pencocokan dan penelitian secara manual dengan mencocokkan data yang tercantum data penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) dengan Kartu Keluarga (KK) dan KTP elektronik pemilih," ujar dia.