Lumajang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mewaspadai wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) gelombang dua dengan mempercepat vaksinasi hewan ternak.
"Saat ini masih ditemukan sejumlah kasus PMK yang menyerang ternak di wilayah Kabupaten Lumajang," kata Kepala Seksi Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang drh Kusuma Wardani dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang, Jumat.
Menurut dia, jumlah kasus PMK tidak banyak seperti tahun lalu, namun beberapa kasus ditemukan dengan ciri yang berbeda, sehingga harus tetap diwaspadai.
"PMK yang saat ini terjadi merupakan gelombang dua, sama halnya seperti pandemi COVID-19 yang muncul varian baru, sehingga para peternak harus waspada," tuturnya.
Ia mengatakan bahwa salah satu kasus PMK yang baru ditemukan, yakni pada bagian mulut terdapat lesi dan mengeluarkan liur secara terus-menerus.
"Namun, saat ini hanya terlihat lesi tanpa ada liur, kemudian ternak langsung tidak nafsu makan dan beberapa saat kemudian mati mendadak," katanya.
Untuk mengantisipasi mewabahnya PMK gelombang dua, lanjut dia, pihaknya juga meminta para peternak yang belum mendapatkan vaksin pada ternaknya untuk segera melapor kepada petugas kesehatan hewan di wilayahnya agar segera dilakukan vaksinasi.
"Apabila dalam satu kandang ada ternak yang terkena PMK, maka ternak yang belum tervaksin akan terpapar juga. Sedangkan untuk ternak yang sudah vaksin akan kebal dari penyakit kuku dan mulut itu," ujarnya.
Ia berharap percepatan vaksinasi tersebut dapat menekan penyebaran PMK di Kabupaten Lumajang, sehingga seluruh ternak sehat dan tidak mudah terpapar penyakit.
Waspadai PMK gelombang dua, Pemkab Lumajang percepat vaksinasi ternak
Jumat, 20 Januari 2023 16:41 WIB
Saat ini masih ditemukan sejumlah kasus PMK yang menyerang ternak di wilayah Kabupaten Lumajang