Ngawi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ngawi melibatkan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) untuk mengelola kawasan industri agropolitan (KIA) di wilayah setempat yang akan dibangun sebagai upaya peningkatan ekonomi daerah.
"PT SIER resmi sebagai pengelola kawasan industri yang akan dibangun di Ngawi seluas 1.200 hektare," ujar Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Jumat.
Menurut dia, Pemkab Ngawi telah melakukan pertemuan dengan PT SIER untuk membahas upaya percepatan pembangunan kawasan industri agropolitan (KIA) tersebut sekaligus penandatanganan nota kesepahaman.
Nantinya, penandatangan itu akan ditindaklanjuti dengan perjanjian kerja sama (PKS). Khususnya untuk urusan teknis hingga komitmen pengelolaan limbah.
Ia menjelaskan, digandengnya PT SIER tersebut setelah terbitnya surat izin usaha kawasan industri dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Surat izin itu keluar setelah pelepasan kawasan hutan produksi menjadi industri disetujui.
Dia menambahkan, pengembangan KIA di Ngawi itu nantinya melalui skema swasta murni. Sehingga butuh pengelola yang profesional dan mempunyai jejak pengalaman baik.
Seperti diketahui, kawasan industri di Ngawi masuk dalam prioritas pembangunan nasional sesuai Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi, di kawasan Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan, kawasan Bromo-Tengger Semeru, serta kawasan selingkar Wilis dan lintas selatan Jatim.
Dengan keberadaan kawasan industri tersebut, nantinya diharapkan mampu mendongkrak potensi wilayah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masing-masing kabupaten.
Adapun, upaya-upaya terus dilakukan pemerintah dalam mewujudkan kawasan industri tersebut, antara lain terkait dengan pemenuhan infrastruktur pendukung seperti pelebaran jalan guna mengakses jalan tol yang telah tersedia, penyediaan SPAM, penyediaan listrik, pembebasan lahan, dan penyediaan air baku.
Melalui proyek strategis nasional tersebut, Presiden Joko Widodo ingin Kabupaten Ngawi memiliki kawasan tematik bidang ketahanan pangan. Seperti industri pengolahan pangan pascapanen dan hilirisasi bahan mentah ke siap jual dan distribusi. Hal itu menyusul keberadaan Kabupaten Ngawi selama ini sebagai lumbung padi nasional.