Surabaya (ANTARA) - PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) menawarkan industri hijau dan berkelanjutan dalam forum investasi Belanda-Indonesia, dengan menyediakan berbagai fasilitas unggulan dalam kawasan tersebut.
Direktur Utama PT SIER Didik Prasetiyono, dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Sabtu, mengatakan bahwa SIER merupakan kawasan industri yang dimiliki bersama oleh BUMN Danareksa, Pemprov Jatim, dan Pemkot Surabaya.
"Kami terus berinovasi dengan mengembangkan kawasan industri berkelanjutan di Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan (PIER), serta kawasan baru di Kabupaten Ngawi seluas 2.000 hektare," kata Didik.
Ia menjelaskan, dalam kawasan industri tersebut SIER menerapkan prinsip zero liquid discharge, zero waste to landfill, dan integrasi energi terbarukan dalam seluruh aktivitas industri yang dilakukan.
Didik juga menekankan bahwa dukungan dari pemerintah daerah, termasuk Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang juga merupakan salah satu pemegang saham PT SIER, sangat berperan dalam menciptakan iklim investasi yang kompetitif.
Menurutnya, berbagai fasilitas unggulan yang disiapkan di kawasan industri tersebut, mulai dari ketersediaan lahan yang siap pakai, akses logistik melalui pelabuhan dan bandara internasional.
"Termasuk sistem perizinan terpadu yang memudahkan investor," ujar Didik yang juga Wakil Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI).
Menurutnya, semua ini dirancang untuk memberikan kenyamanan, efisiensi, dan kepastian hukum bagi para pelaku usaha.
Sementara itu forum Investasi Belanda–Indonesia digelar secara daring dengan dukungan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Den Haag.
Duta Besar RI untuk Belanda, Mayerfas menyoroti peran Jawa Timur sebagai motor penggerak perekonomian nasional dengan kawasan industri berbasis keterampilan tinggi yang menjanjikan bagi investor global.
“Belanda adalah mitra yang sangat ideal bagi Indonesia, khususnya dalam sektor pertanian, pengelolaan air, kelautan, dan energi terbarukan,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jatim, Dyah Wahyu Ermawati, mengungkapkan bahwa pada kuartal pertama 2025, Jawa Timur berhasil menempati peringkat ketiga sebagai provinsi dengan realisasi investasi tertinggi di Indonesia.
Nilai investasi Jawa Timur tercatat mencapai Rp36 triliun atau sekitar 7,7 persen dari total nasional. Ia juga mencatat bahwa Belanda merupakan salah satu investor asing terbesar di Jawa Timur.
Sejak 2010 hingga kuartal pertama 2025, tercatat sebanyak 84 perusahaan asal Belanda telah berinvestasi di wilayah ini dengan total nilai mencapai 5,589 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Investasi tersebut tersebar di berbagai sektor strategis, seperti energi dan infrastruktur, industri makanan dan minuman, serta industri kimia dan farmasi.
Salah satu investasi terbesar adalah proyek Paiton Energy di Kabupaten Probolinggo senilai lebih dari 4,2 miliar dolar AS di sektor kelistrikan.
Di kawasan industri SIER sendiri, beberapa perusahaan Belanda seperti Unilever Indonesia Tbk, Syngenta Seed Indonesia, dan Universal Agri Bisnisindo telah menjadi bagian penting dari ekosistem industri lokal.
SIER tawarkan industri berkelanjutan di Forum Investasi Belanda--Indonesia
Sabtu, 24 Mei 2025 8:17 WIB

Suasana forum Investasi Belanda–Indonesia digelar secara daring dengan dukungan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Den Haag, beberapa waktu lalu. (ANTARA/ HO - PT SiER)
Belanda adalah mitra yang sangat ideal bagi Indonesia, khususnya dalam sektor pertanian, pengelolaan air, kelautan, dan energi terbarukan