Surabaya (ANTARA) - Perwakilan Kedutaan Besar Kanada mengunjungi PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) sebagai bagian dari upaya diplomatik Kanada untuk memperkuat kerja sama ekonomi dengan Indonesia, khususnya di sektor industri yang menekankan prinsip keberlanjutan dan inovasi teknologi.
“Pada Desember 2024 lalu, lebih dari 300 delegasi dari Kementerian Perdagangan Kanada datang ke Indonesia dalam rangka misi dagang. Ini mencerminkan komitmen kuat Kanada dalam menjalin hubungan ekonomi yang lebih erat dengan Indonesia,” ujar Konselor dan Kepala Komisaris Perdagangan, Meena Bhullar, melalui keterangan yang diterima di Surabaya, Jumat.
Dia mengungkapkan hubungan perdagangan antara Kanada dan Indonesia menunjukkan tren positif, meskipun masih dalam skala yang relatif terbatas.
Oleh karena itu, diperlukan penjajakan yang lebih intensif untuk mendorong kolaborasi bisnis kedua negara ke tingkat yang lebih tinggi.
Ia menambahkan bahwa dalam kerangka perjanjian perdagangan bebas antara Kanada dan Indonesia, isu keberlanjutan menjadi prioritas utama.
Saat ini, struktur neraca perdagangan kedua negara masih didominasi oleh ekspor bahan mentah dari Kanada, seperti daging, bubur kayu, dan pupuk.
Namun, dengan visi ekonomi baru di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Mark Carney, Kanada berupaya melakukan diversifikasi pasar, mengingat lebih dari 70 persen perdagangan Kanada masih bertumpu pada Amerika Serikat.
“Saya sangat senang dapat mengunjungi SIER. Ini adalah kunjungan pertama saya ke Surabaya, dan saya sangat terkesan dengan pencapaian luar biasa yang ditorehkan perusahaan ini dalam pengelolaan kawasan industrinya. Penggunaan teknologi yang terintegrasi dan sistem pemantauan yang efisien benar-benar mengesankan,” tuturnya.
Direktur Utama PT SIER, Didik Prasetiyono, memaparkan sejumlah strategi investasi yang telah dirancang guna memperkuat pertumbuhan ekonomi Jawa Timur melalui pengembangan sektor industri berbasis keberlanjutan.
“SIER berkomitmen memperkuat perannya sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi regional, dengan terus mengembangkan kawasan industri yang tidak hanya kompetitif tetapi juga memenuhi prinsip pembangunan berkelanjutan,” kata Didik.
Wakil Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia ini menyampaikan bahwa kerja sama dengan Kanada sangat potensial, terutama dalam pengembangan teknologi bersih, pertukaran pengetahuan di bidang smart manufacturing, serta integrasi rantai pasok global yang efisien khususnya di sektor logistik dan ekspor.
Lebih jauh, Didik menyinggung pengembangan kawasan industri baru di Ngawi yang akan menjadi simpul strategis baru yang menghubungkan pelabuhan utama dan bandara melalui jaringan jalan tol dan sistem transportasi yang terintegrasi.
“Kami meyakini bahwa dengan dukungan infrastruktur yang terhubung secara efisien serta peran aktif dari pemerintah daerah, termasuk dukungan Ibu Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, SIER memiliki daya saing yang kuat untuk menarik investasi global,” tutur Didik.