Kediri - Sekitar 20 jurnalis gabungan dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kediri, Jawa Timur, menggelar unjuk rasa menyikapi insiden pelarangan liputan pengukuhan atlet peserta Porprov oleh KONI Provinsi pada Rabu (6/7). Ketua AJI Kediri, Hari Tri Wasono, Kamis menyesalkan sikap oknum dari protokoler dan Satpol PP yang tidak memperbolehkan wartawan untuk mengambil gambar. Padahal, saat itu acara baru dimulai, dan mereka hanya akan mengambil gambar sebentar. "Kami prihatin dengan perlakuan yang tidak simpatik dari oknum protokoler yang tidak memperbolehkan wartawan mengambil gambar. Ini sudah termasuk melanggar kebebasan pers untuk menyampaikan informasi," katanya mengungkapkan. Ia mengatakan KONI adalah lembaga publik yang setiap kegiatannya berhak untuk diliput. Terlebih lagi, KONI juga menggunakan anggaran rakyat, sehingga tidak ada yang namanya rahasia. "Harusnya, acara itu tidak dilakukan tertutup. Kegiatan itu menggunakan anggaran rakyat, dan harusnya dilakukan secara terbuka," katanya menegaskan. Pihaknya menuntut permintaan maaf dari pemerintah kota atas insiden itu. Ia berharap, keterbukaan publik juga dihargai oleh pemerintah kota, dengan tidak menghalang-halangi kerja jurnalis untuk meliput berita, terlebih lagi yang dilakukan badan publik. Aksi para jurnalis itu dilakukan di Balai Kota Kediri, Jalan Basuki Rahmad. Para jurnalis meletakkan berbagai atribut untuk liputan seperti identitas pribadi, kamera, hingga "handycam". Mereka juga membawa berbagai macam poster yang isinya kecaman pelarangan peliputan. Tulisan di poster itu di antaranya, "Tolak pengusiran wartawan", "Tuntut permintaan maaf", dan beberapa tulisan lainnya. Kegiatan itu merupakan bentuk dukungan kepada sesama jurnalis yang dilarang meliput saat acara pengukuhan atlet dari KONI Kediri, yang dihadiri langsung oleh Ketua KONI Provinsi Jatim, Saifullah Yusuf dalam persiapan Porprov Jatim ke-3 pada 15-22 Juli 2011 di Balai Kota. Ada empat wartawan dari televisi yang saat itu hendak meliput. Mereka adalah Mardiyanto (JTV Kediri), Ade dan Yohanes (Kilisuci TV/ KSTV), Hartono (Doho TV), dan Canda Adi (TVRI). Mereka adalah "official TV partner" yang meliput acara Porprov Jatim itu.
Jurnalis Kediri Unjuk Rasa Insiden Pelarangan Liputan
Kamis, 7 Juli 2011 17:01 WIB