Madura Raya (ANTARA) - Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron menyatakan wilayahnya kini bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) berkat upaya serius penyuluh kesehatan hewan dan dokter hewan dalam menangani penyakit ini.
"Saat ini, sudah tidak ada lagi sapi milik warga yang terserang PMK, dan ini tentu berkat upaya serius petugas dan dinas terkait," kata Abdul Latif di Bangkalan, Jawa Timur, Sabtu.
Abdul Latif menjelaskan berdasarkan data yang disampaikan Dinas Peternakan semula total sapi yang terserang PMK di Kabupaten Bangkalan sebanyak 6.465 ekor, tersebar di 18 kecamatan di Kabupaten Bangkalan.
Dari jumlah itu, semuanya sudah dinyatakan sembuh, setelah mendapatkan layanan pengobatan mantri dan dokter hewan, jelas Abdul Latif.
Para petugas ini, sambung dia, proaktif dengan berkunjung ke rumah-rumah warga yang sapi terkena wabah PMK.
"Dan berkat keberhasilan ini, Pemkab Bangkalan berhasil meraih penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai kabupaten yang sukses mengendalikan wabah PMK pada sapi," katanya.
Bupati menuturkan, penghargaan itu diserahkan oleh Pemprov Jatim pada 24 November 2022 dalam sebuah acara.
"Pemprov Jatim menilai pola penanganan wabah PMK yang terintegrasi antara Satgas PMK di tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa secara efektif dapat menekan penyebarannya," katanya, menjelaskan.
Selain itu, sambung bupati, Pemkab Bangkalan juga dinilai memiliki kepedulian tinggi pada upaya menjaga kesehatan sapi dengan melakukan vaksin PMK dan pemberian tanda ear tag pada sapi yang telah divaksin PMK.
Sebelumnya, Kabupaten Bangkalan tercatat sebagai kabupaten pertama di Pulau Madura yang terserang wabah PMK, bahkan jenis penyakit ini menyebar di 16 kecamatan dari total 18 kecamatan yang ada di wilayah itu.
Bupati Bangkalan nyatakan wilayahnya bebas wabah PMK
Sabtu, 26 November 2022 22:25 WIB