Bangkalan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur mulai melakukan pendataan dan penilaian terhadap kelayakan bangunan pondok pesantren di wilayah itu guna menjamin keamanan dan kenyamanan santri dan mengantisipasi terjadi musibah pesantren ambruk seperti di Sidoarjo.
"Langkah ini kami lakukan juga sebagai bentuk pelaksanaan dari instruksi yang disampaikan pemerintah pusat dan Polda Jatim," kata Wakil Bupati Bangkalan Moh Fauzan Ja'far di Bangkalan, Jawa Timur, Jumat.
Menurut dia, pendataan dan pemeriksaan ini menjadi langkah antisipatif agar kejadian serupa dengan tragedi ambruknya mushalla Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo tidak terjadi di Bangkalan.
Pemkab Bangkalan, sambung dia, juga telah menugaskan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) untuk melakukan pendataan menyeluruh terhadap pondok pesantren, bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bangkalan.
“Langkah awalnya adalah mendata seluruh Ponpes di Bangkalan. Dari situ akan terlihat mana yang sudah lengkap administrasinya dan mana yang belum," katanya.
Selain aspek administratif, Pemkab Bangkalan juga akan memastikan kelayakan teknis bangunan di setiap pesantren.
Menurut Fauzan, pemeriksaan itu meliputi evaluasi struktur dan standar keamanan bangunan untuk menjamin keselamatan santri dan tenaga pengajar.
"Bangunan yang sudah berdiri juga akan kami kaji. Apakah secara teknis masih memenuhi syarat dan masih layak digunakan atau perlu perbaikan, nanti akan kami lakukan pendampingan," katanya.
Ia menambahkan, pemerintah daerah akan mendorong para pengasuh pondok pesantren untuk segera melengkapi dokumen perizinan, termasuk Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), agar setiap bangunan memiliki dasar hukum dan standar keamanan yang jelas.
"Kalau ada yang belum punya PBG, nanti akan kami arahkan untuk segera mengurusnya. Semua harus tertib administrasi," katanya.
Fauzan menekankan bahwa pendampingan teknis dari pemerintah sangat penting dalam proses pembangunan fasilitas di lingkungan pesantren.
Dengan perencanaan yang baik dan sesuai standar, kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung aman dan nyaman.
"Kejadian di Sidoarjo menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Kami ingin memastikan seluruh Ponpes di Bangkalan memiliki bangunan yang aman dan sesuai standar teknis,” kata wabup.
