Kediri (ANTARA) - Ketua Tim Penggerak PKK (TP PKK) Kota Kediri Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar mengunjungi Klarisa, bayi perempuan berusia 18 bulan, anak kedua dari pasangan Dimas dan Nevita, warga Kelurahan Kemasan, Kota Kediri, yang memiliki berat badan kurang.
Bunda Fey, sapaan akrabnya menjelaskan kondisi Klarisa telah dipantau oleh puskesmas setempat. Berat badan Klarisa di bawah garis merah sebab memiliki kelainan bawaan, sehingga berat badan Klarisa susah untuk naik. Di usia 18 bulan, Klarisa hanya memiliki berat 4,6 kilogram.
"Kondisi Klarisa ini tidak bisa disamakan dengan bayi lain. Ada kelainan jantung dan kongenital di mulutnya itu susah untuk naik. Kami juga lakukan evaluasi terhadap Klarisa ini," katanya di Kediri, Selasa.
Bunda Fey juga menambahkan bahwa Klarisa telah dibawa ke RSUD dr. Soetomo Surabaya setiap tiga bulan sekali. Hasilnya adalah untuk tindakan operasi kepada Klarisa bisa dilakukan pada saat usia lima tahun.
Pihaknya mengakui pertumbuhan Klarisa diketahui tidak normal karena penyakit bawaan yang dideritanya, yakni jantung bawaan. Sakit tersebut sudah diderita sejak lahir.
Ia juga sudah koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Kediri, termasuk petugas puskesmas yang telah rutin melakukan pendampingan terutama untuk menaikkan berat badan bayi tersebut dengan memberikan bantuan berupa biskuit dan susu.
Pihaknya menambahkan apabila nanti akan melakukan tindakan operasi bisa dilakukan di RSUD dr. Soetomo ataupun di RSJPD Harapan Kita.
Pemerintah Kota Kediri juga sudah Universal Health Coverage dalam program BPJS Kesehatan, untuk pemenuhan kesehatan bagi warganya.
"Jadi PR (pekerjaan rumah) untuk Klarisa ini kita menjaga sampai di titik lima tahun. Berat badan juga harus terus ditingkatkan. Kita harus bisa dorong di titik itu agar nanti di usia lima tahun bisa segera dioperasi," tutur dia.
Sementara itu, pasangan suami istri Dimas dan Nevia berterima kasih atas kunjungan dari Bunda Fey dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri.
Mereka juga berterima kasih untuk berbagai tips untuk menaikkan berat badan Klarisa. Mereka berharap anak keduanya itu bisa segera pulih sehingga tumbuh seperti anak-anak lainnya.
"Kami menunggu sampai usia lima tahun untuk dilakukan tindakan operasi. Tadi juga diberikan beberapa cara yang harus dilakukan untuk menstabilkan kondisi Klarisa," ujar Dimas.