Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mengapresiasi masyarakat yang ikut serta membantu memperbaiki rumah warga yang kurang mampu, sehingga lebih layak huni.
Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati mengemukakan dalam membangun Kota Kediri ini, tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah. Untuk itu, pemkot menggandeng seluruh pihak dalam membangun Kota Kediri, termasuk dalam bedah rumah ini yang dilakukan oleh Relawan Suket Teki Nusantara, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI-NU) dan komunitas yang memiliki tujuan sosial.
"Ini dilakukan oleh relawan. Di Kota Kediri masih cukup banyak rumah yang perlu diperbaiki. Kami menggandeng semua pihak untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat," katanya di Kediri, Jumat.
Dirinya juga sudah meninjau secara langsung rumah Rusmiati, warga Kelurahan Burengan, Kota Kediri, yang akan diperbaiki. Kondisi rumah Rusmiati memprihatinkan dengan atap yang sudah hampir roboh dan dinding dari anyaman bambu.
"Kami melakukan survei karena akan dilakukan bedah rumah. Harapannya dengan adanya upaya bedah rumah ini bisa meningkatkan kualitas hidup warga yang menempati rumah ini," ujarnya.
Mbak Vinanda, sapaan akrabnya juga menegaskan pemkot berkomitmen untuk menyejahterakan masyarakat dengan membawa Kota Kediri lebih "Mapan".
Melalui misi Kota Kediri yang lebih maju, yang salah satu tujuannya adalah menurunkan angka kemiskinan.
"Bedah rumah ini adalah salah satu upaya untuk menurunkan kemiskinan. Setelah rumah ini dibedah dan menjadi lebih layak pasti akan meningkatkan kualitas hidup penghuninya," kata dia.
Lurah Burengan Adi Sutrisno menambahkan rumah itu akan dibedah mulai Jumat (21/3) dan dijadwalkan selesai dalam lima hari ke depan. Bedah rumah ini difokuskan pada perbaikan atap rumah.
Untuk bagian dinding rumah, ia mengatakan sudah diajukan ke pemkot, dan diharapkan segera terealisasi, sehingga rumah tersebut bisa lebih layak huni.
"Atapnya ini sudah sangat memprihatinkan oleh teman-teman relawan pembangunan akan fokus di situ. Kami juga sudah ajukan bantuan ke pemerintah untuk dindingnya. Jadi ini akan bertahap," kata Adi.
Sementara itu, pemilik rumah yang dibedah Rusmiati bersyukur rumahnya bisa diperbaiki.
Ia menyebut, rumahnya adalah peninggalan keluarga. Karena keterbatasan ekonomi belum bisa melakukan perbaikan.
Selain dinding masih dari bambu, saat hujan terjadi juga bocor. Untuk sementara, saat terjadi bocor ditampung dengan bak.
"Terima kasih, saya sangat bersyukur rumah saya bisa diperbaiki. Sehari-hari saya bekerja ikut orang. Di sini saya tinggal bersama anak dan suami saya," ujarnya.
Turut mendampingi dalam kegiatan itu, Wakil Ketua DPRD Kota Kediri Soedjono Teguh Wijaya, Camat Pesantren Widiantoro, dan para relawan.