Pemerintah Kota Mojokerto, Jawa Timur mengadakan pelatihan kerja berbasis kompetensi melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) kepada 80 warga Kota Mojokerto terdaftar sebagai peserta dalam pelatihan gelombang dua.
Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari di Mojokerto, Selasa mengatakan pelaksanaan pelatihan dipusatkan di Balai Latihan Kerja (BLK) Mojokerto.
"Peserta terbagi dalam berbagai jenis keterampilan, antara lain menjahit, servis pendingin atau AC, servis motor, servis mobil, dan instalasi listrik," ujarnya.
Ia mengatakan setiap bidang diikuti oleh 16 peserta dimana dalam menentukan jenis pelatihan, pendaftar diberi kebebasan untuk memilih sesuai minat masing-masing, dengan memperhatikan kuota setiap kelas yang ada
Ia mengatakan, melalui penyelenggaraan pelatihan ini, diharapkan peserta dapat meningkatkan keterampilan. Sehingga nantinya dapat bersaing dengan para pencari kerja lainnya.
"Para recruiter itu butuhnya seseorang yang memang memiliki keahlian sesuai di bidangnya. Jadi, saya harap pelatihan ini bisa menjadi modal bagi panjenengan (anda) untuk bersaing di dunia kerja,“ ujar Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari saat monitoring pelatihan di BLK.
Peserta pelatihan gelombang dua ini akan mendapatkan pelatihan selama 25 hari. Selain penyampaian materi dan praktik langsung, nantinya peserta juga akan mengikuti sertifikasi pelatihan yang dilakukan oleh BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi).
Menurutnya, BNSP merupakan Lembaga independen yang dibentuk pemerintah pusat, yang memiliki kewenangan menjamin mutu kompetensi dan pengakuan tenaga kerja
"Saya minta semua sanggup untuk belajar dengan serius, komitmen dengan pilihan yang sudah dibuat. Sehingga bisa menjalani 25 hari ke depan dengan sebaik mungkin," ujarnya.
Para peserta pelatihan datang dari berbagai latar belakang, baik dari fresh graduate ataupun mereka yang sebelumnya telah memiliki pengalaman kerja di bidang tertentu.
Sejalan dengan tujuan pemkot, para peserta mengaku pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mereka.
"Ya, semoga dari ilmu dan pengalaman dari sini bisa jadi modal untuk mendapat kerja, atau bahkan bisa membuka usaha sendiri,” ujar Noti Sunarti, peserta pelatihan menjahit asal Kranggan.