Pasuruan (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Pasuruan Jawa Timur meningkatkan literasi keuangan warga masyarakat melalui program Desa Sadar Literasi Keuangan (Desa Darling).
Kepala Bagian Perekonomian Pemkab Pasuruan, Zaki Yamani dalam keterangan pers, Kamis, mengatakan, program ini merupakan inovasi di bidang manajemen keuangan, yang memberikan ruang gerak bagi warga desa dalam mengakses keterampilan dalam mengelola keuangan.
"Melalui program 'Desa Darling' masyarakat desa diharapkan memiliki literasi keuangan yang baik agar mampu mengelola keuangannya secara baik," kata Zaki.
Ia mengatakan, kegiatan itu dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan warga desa dalam memanfaatkan seluruh sumber daya keuangan yang dimilikinya.
"Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan pendapatan agar tidak dihabiskan secara mudah pada berbagai hal yang sifatnya konsumtif. Melainkan digunakan investasi yang nilainya lebih produktif," ujarnya.
Dengan literasi keuangan yang baik, kata dia, maka masyarakat diharapkan mampu mengelola keuangan secara baik sekaligus meningkatkan pendapatannya agar tidak dihabiskan secara mudah pada berbagai hal yang sifatnya konsumtif.
"Melainkan digunakan investasi yang nilainya lebih produktif," katanya.
Pada akhirnya, lanjut dia, semakin banyak masyarakat desa yang sadar terkait produk dari jasa keuangan, maka akan semakin meningkat pula transaksi keuangan yang ada (pemanfaatan produk dan jasa keuangan). Sehingga, akan meningkatkan pergerakan roda perekonomian di desa.
"Selanjutnya, 'Desa Darling' juga diharapkan dapat membangun infrastruktur literasi keuangan di desa," ujarnya.
Menurutnya, bisa diimplementasikan dengan membangun agen-agen keuangan seperti agen laku pandai, kerja sama BUMDes dan juga perbankan.
"Bentuk kerja sama melalui penyediaan layanan perbankan dan atau layanan keuangan lainnya,” ujarnya.
Adapun jenis layanan yang diberikan, tabungan dengan karakteristik Basic Saving Account (BSA), kredit atau pembiayaan kepada nasabah mikro, produk keuangan lainnya seperti asuransi mikro.
"Hal ini bertujuan memperluas cakupan kepesertaan dan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan," katanya.
Kegiatan dilakukan untuk mengakuisisi pekerja informal atau pekerja Bukan Penerima Upah (BPU) dan Usaha Mikro Kecil Menengah. Kemudian agen pegadaian yang bertujuan agar masyarakat desa mendapatkan dana dengan memanfaatkan aset saham dan obligasi yang dimiliki tanpa harus menjualnya.
Maka dari itu, dibutuhkan dukungan dari pemerintah desa serta masyarakat untuk menyukseskan 'Desa Darling' dengan meningkatnya inklusi keuangan daerah.
"Maka akan berdampak dalam mendorong pertumbuhan perekonomian, khususnya di desa serta pemerataan pembangunan antara desa dengan kota," katanya.(*)