Situbondo (ANTARA) - Berbagai cara dilakukan oleh komunitas dalam rangka menyemarakkan dan memperingati Hari Ulang Tahun Ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT Ke-77 Kemerdekaan RI).
Di Situbondo, Jawa Timur, komunitas penyelam bebas yang juga penggiat lingkungan melaksanakan kegiatan menancapkan bendera Merah Putih di Takat Emas, yakni gugusan gunung batu karang perairan laut Situbondo yang berada di tengah-tengah antara pulau Madura, Jawa dan Bali.
Tak hanya itu, komunitas penyelam bebas itu juga membentangkan spanduk bertuliskan "Stop Bom Ikan". Pembentangan spanduk ini sebagai bentuk protes masih marak penangkapan ikan menggunakan bom ikan. Takat Emas merupakan aset bawah laut milik Kabupaten Situbondo yang saat ini kondisinya memprihatinkan.
"Kami juga telah mendokumentasikan kerusakan karang di bawah laut yang sangat memprihatinkan. Padahal itu bisa menjadi wisata underwater yang sangat prospektif kalau benar-benar dijaga," ujar salah seorang Komunitas Penyelam Bebas Situbondo, Eko Kintoko di Situbondo, Selasa.
Menurut ia, selama ini pihak yang berwenang terkesan tidak ada yang peduli dengan keberadaan Takat Emas. Penangkapan ikan menggunakan bom ikan di kawasan Takat Emas, marak terjadi sehingga ekosistem laut rusak.
"Kegiatan ini dalam rangka memperingati HUT Ke-77 Kemerdekaan RI. Kami menggelar bakti sosial peduli terhadap konservasi bahari," ucapnya.
Kata Eko, kegiatan bakti sosial di kawasan Takat Emas ini merupakan rangkaian peringatan HUT RI tahun ini. Sejak 1 Agustus, masyarakat Kecamatan Banyuputih menggelar berbagai event, salah satunya di Takat Emas.
"Kita tidak ikut berjuang dalam merebut kemerdekaan, kita hanya tinggal mengisi kemerdekaan. Nah, kemerdekaan ini kita isi dengan kegiatan bakti sosial, salah satunya kegiatan di Takat Emas ini," ujarnya.
Ia menceritakan, sejak tahun 1980-an, Takat Emas menjadi surga para penyelam dari berbagai penjuru karena keindahan terumbu karangnya, dan menjadi salah satu dari paket wisata Taman Nasional Baluran.
"Harapan kami Takat Emas mendapat perhatian serius dari pemerintah, karena menjadi tempat pemijahan ikan-ikan atau proses pengeluaran sel telur ikan betina dan sperma induk jantan," tuturnya. (*)