Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam lawatannya ke Jepang mengajak perusahaan asal Perfektur Aichi untuk meningkatkan investasi, membangun pabrik baru dan pusat R&D di Indonesia.
"Pertemuan kami dengan Gubernur Omura bertujuan untuk mengundang perusahaan-perusahaan industri yang berbasis di Aichi untuk berinvestasi dalam bentuk pembangunan pabrik baru maupun pusat R&D di Indonesia. Kami juga menawarkan insentif khusus bagi investasi-investasi tersebut," kata Menperin di Nagoya usai bertemu Gubernur Prefektur Aichi Hideaki Omura, melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Aichi merupakan prefektur yang menjadi pusat manufaktur Jepang. Pada 2021 nilai investasi asal Jepang di Indonesia mencapai 1,7 miliar dolar dengan jumlah proyek investasi naik 34 persen dari 3.646 proyek pada 2017 menjadi 5.579 proyek pada 2021.
Investasi terbesar Jepang di Indonesia antara lain di industri kendaraan bermotor, industri logam, elektronik, serta industri instrument medical precision dan optik.
Menperin menjelaskan sejak 1977 hingga sekarang, Aichi mempertahankan posisi sebagai prefektur pengekspor produk manufaktur terbesar di Jepang, terutama otomotif dan antariksa. Sebanyak 255 perusahaan industri dari Aichi berinvestasi di Indonesia, khususnya di sektor otomotif.
Selain itu, kata dia, di Aichi juga terdapat banyak pusat R&D untuk industri manufaktur, baik yang dikelola oleh organisasi publik maupun perusahaan-perusahaan swasta.
Gubernur Prefektur Aichi Hideaki Omura mengatakan Indonesia merupakan mitra yang strategis dan penting bagi Jepang, khususnya bagi Prefektur Aichi. Untuk itu, ia meminta dukungan pemerintah Indonesia, khususnya Kemenperin, terkait kemudahan berusaha bagi perusahaan Jepang.
Menperin ajak perusahaan Aichi Jepang tingkatkan investasi di Indonesia
Selasa, 28 Juni 2022 9:36 WIB
Pertemuan kami dengan Gubernur Omura bertujuan untuk mengundang perusahaan-perusahaan industri yang berbasis di Aichi untuk berinvestasi dalam bentuk pembangunan pabrik baru maupun pusat R&D di Indonesia