Lumajang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, akan terus melakukan operasi pasar minyak goreng di sejumlah titik perkampungan hingga harga komoditas tersebut kembali stabil dan normal.
"Hal itu kami lakukan guna memastikan masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan pasokan minyak goreng dengan harga yang terjangkau, sehingga operasi pasar akan terus dilakukan sampai harga stabil dan normal," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq saat meninjau operasi pasar minyak goreng di depan Pendapa Arya Wiraraja Lumajang, Rabu.
Menurutnya, operasi pasar itu juga dilakukan untuk memastikan pendistribusian minyak goreng di Kabupaten Lumajang bisa tepat sasaran karena di beberapa toko telah ditemukan adanya stok yang terbatas dengan harga tidak standar.
"Kami menemukan toko yang menjual dengan harga tidak sesuai dengan harga minyak goreng yang sudah diputuskan. Padahal, stok minyak didistributor dinilai tergolong mencukupi," tuturnya.
Ia mengatakan kemungkinan ada yang membeli dengan kapasitas banyak, kemudian dijual kembali karena banyaknya penjualan minyak goreng secara daring.
"Kalau di penjualan daring banyak berarti sebenarnya ketersediaan minyak goreng itu kan banyak, tetapi tidak terdistribusi dengan sasaran yang benar, sehingga kami lakukan operasi pasar," katanya.
Pemkab Lumajang juga telah bekerja sama dengan beberapa distributor untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan minyak goreng dengan harga yang standar melalui operasi pasar.
"Ketika masyarakat sudah mendapatkan minyak goreng, harapannya ada stabilitas harga. Di toko-toko kalau tidak menurunkan harga, tentu tidak akan dibeli oleh masyarakat karena mereka sudah membeli di operasi pasar dengan harga standar," ujarnya.
Sementara Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati yang juga memantau operasi pasar minyak goreng mengatakan hingga saat ini Pemkab Lumajang telah melakukan operasi pasar telah di tiga lokasi yang berbeda.
"Kami bekerja sama dengan distributor minyak telah menyiapkan sekitar 2.200 liter minyak goreng untuk dijual langsung ke masyarakat dengan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp14.000 per liter," katanya.