Kota Probolinggo (ANTARA) - Operasi pasar minyak goreng curah yang digelar Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kota Probolinggo, Jawa Timur, menyasar dua pasar tradisional di kota setempat, Rabu.
"Masih terjadinya kelangkaan minyak goreng curah di wilayah Kota Probolinggo sehingga kami bekerja sama dengan PT Rajawali Nusindo Indonesia menggelontorkan operasi pasar," kata Kepala DKUPP Kota Probolinggo Fitriawati di kota setempat.
Menurut dia, sebanyak 7.200 kilogram minyak goreng dengan harga Rp15 ribu per kilogram digelontorkan untuk 90 pedagang enam pasar tradisional yang ditempatkan di dua pasar, yakni di Pasar Baru dan Pasar Wonoasih.
"Mekanisme pembeliannya menggunakan kupon untuk pedagang enam pasar di dua titik lokasi operasi pasar minyak goreng curah dengan dibatasi pembelian maksimal 80 kilogram, kalau kurang dari 80 kg ya tidak apa-apa," tuturnya.
Pedagang dari Pasar Baru, Pasar Kronong, dan Pasar Randu Pangger bisa membeli minyak goreng curah di lokasi operasi pasar di Pasar Baru. Sedangkan untuk Pasar Wonoasih yaitu untuk pedagang dari Pasar Jrebeng Lor, Pasar Kedung Asem, dan Pasar Wonoasih.
Sekretaris Daerah Kota Probolinggo Ninik Ira Wibawati yang datang ke lokasi operasi pasar menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Probolinggo berupaya hadir untuk memudahkan masyarakat khususnya kali ini para pedagang untuk mendapatkan minyak goreng curah dengan harga murah.
"Pemerintah akan selalu berupaya dan hadir untuk masyarakat, khususnya pedagang yang ada di pasar-pasar tradisional untuk mendistribusikan minyak goreng curah dengan harga murah, agar usaha mereka tetap berjalan dan lancar," katanya.
Salah satu pedagang Pasar Wonoasih, Filda mengaku sangat senang digelar operasi minyak goreng curah dan berharap dilakukan secara berkelanjutan.
"Harga minyak goreng curah sudah turun, tapi barangnya yang langka. Dari distributor kemarin dapat harga Rp19ribu per liter, sehingga kami berharap sering diadakan operasi pasar lagi," ujarnya.