Lumajang (ANTARA) - Para pelaku usaha mikro kecil dan pedagang kaki lima menyerbu operasi pasar minyak goreng curah di Gedung Olahraga Wira Bhakti Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis.
"Sementara ini yang boleh untuk operasi pasar adalah minyak goreng curah karena minyak goreng tersebut disubsidi oleh pemerintah, sedangkan minyak goreng kemasan tergantung mekanisme pasar," kata Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Lumajang ,Suharwoko di Lumajang.
Untuk operasi pasar, pihaknya menyiapkan 7.200 liter minyak goreng curah dengan harga Rp14 ribu per liter. Target sasaran operasi pasar tersebut adalah pelaku usaha mikro dan kecil, serta pedagang kaki lima yang terdampak melambungnya harga minyak goreng di pasaran.
"Kami prioritaskan untuk usaha mikro dan kecil, sedangkan untuk rumah tangga yang mau membeli juga kami persilakan, namun tidak untuk pengusaha menengah ke atas," tuturnya.
Menurut dia, para pedagang kaki lima seperti penjual jajanan pasar, sangat terdampak naiknya harga minyak goreng sehingga pemerintah mengambil kebijakan untuk memberikan subsidi kepada minyak goreng curah.
"Operasi pasar serupa rencananya akan diselenggarakan secara berkala menyesuaikan stok minyak goreng curah yang ada di distributor, sehingga diharapkan dapat membantu pelaku usaha mikro dan kecil," katanya.
Ia berharap dengan operasi pasar tersebut dapat membantu masyarakat terutama para pedagang kaki lima yang kesulitan mendapatkan minyak goreng murah karena harganya melambung tinggi.
"Minimal masyarakat terbantu di ekonomi yang sulit ini karena menghadapi Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah. Masyarakat mulai memiliki kebutuhan yang banyak," ujarnya.
Suharwoko menambahkan, Pemkab Lumajang terus berupaya menjaga kestabilan harga minyak goreng, utamanya minyak goreng curah, yang keberadaannya di pasar saat ini sangat terbatas.