Surabaya (ANTARA) - Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPD PPNI) Surabaya menyiapkan sedikitya 2.000 tenaga kesehatan cadangan untuk membantu percepatan vaksinasi dan penanganan COVID-19 di kota setempat.
"Tenaga cadangan itu dambil dari siswa institusi pendikan tingkat akhir dan profesi keperawatan (ners)," kata Ketua DPD PPNI Surabaya periode 2022-2027, Ns Nuh Huda saat pelantikan pengurus di Surabaya, Sabtu.
Huda, sapaan akrabnya menjelaskan ada 34 orang yang masuk dalam kepengurusan PPNI Surabaya kali ini, dengan satu ketua, tujuh wakil ketua, sekretaris, wakil sekretaris dengan tujuh divisi masing-masing terdiri dari tiga orang (satu ketua dan dua anggota).
"Ke depan kita berkolaborasi dengan Pemkot Surabaya melalui dinkes. Pertama-tama yang urgen sekali adalah vaksinasi, baik yang kedua ataupun booster. Ini karena varian Omicron menjadi wabah yang sangat luar biasa dan penyebaran begitu cepat," ujar Huda.
Huda menyatakan siap menerjunkan seluruh sumber daya di PPNI Surabaya baik rekan-rekan yang ada di rumah sakit, puskesmas dan institusi pendidikan untuk bersama Pemkot Surabaya menangani wabah pendemi COVID-19.
Menyinggung peran yang akan diambil PPNI, Huda mengatakan akan jemput bola terjun langsung berkoordinasi dengan dinkes ke hingga ke wilayah kerja puskesmas dan sampai kelurahan-kelurahan yang warganya masih banyak belum tervaksinasi.
Sementara Wali Kota Surabaya Ery Cahyadi mengungkapkan keinginannnya bisa melewati masa sulit ledakan ketiga COVID-19 ini, namun ekonomi tetap berjalan.
Dengan demikian, artinya masyarakat Surabaya masih bisa bekerja dan mendapatkan penghasilan, namun penyebaran COVID-19 bisa ditekan dan dikendalikan.
"Konsep ini yang saya terapkan dalam menghadapi ledakan gelombang ketiga COVID-19 varian Omicron. Roda perekonomian tetap berjalan dengan penyesuaian aturan-aturan dan penegakan protokol kesehatan. Dan, ini menjadi tanggung jawab semua, termasuk PPNI, yang mewadahi para perawat dalam menegakkan prokes," ujar Eri.(*)