Surabaya (ANTARA) - Ketua DPD PPNI Surabaya periode 2022-2027, Ns Nuh Huda mengungkapkan sebanyak 180 perawat di Kota Pahlawan terpapar COVID-19 varian Omicron selama Januari hingga 19 Februari 2022.
"Alhamdulillah pada 2022 ini belum ada yang meninggal. Kalau sampai tahun lalu (Juli 2020 hingga Desember 2021) ada 39 perawat yang meninggal akibat COVID-19," tutur Huda di Surabaya, Sabtu.
Dia meyakini ada pertambahan perawat yang melakukan isolasi mandiri (isoman) karena penyebaran varian Omicron sangat cepat. Namun tidak perlu khawatir karena pihaknya siap mengerahkan bantuan tenaga kesehatan dari institusi pendidikan.
Menurut Huda banyak kemungkinan dapat dari tempat perawat bekerja yakni rumah sakit, namun bisa juga dari luar atau berkunjung ke tempat kerumunan.
"Saya telah meminta perawat tetap profesional bekerja meski ratio perawat dengan pasien saat ini tidak ideal," katanya.
Dikatakannya, idealnya kebutuhan perawat 1:3. Untuk itu, pihaknya telah menyiapkan tenaga cadangan dari di institusi pendidikan tingkat akhir atau profesi Ners tingkat akhir.
Bila dirinci ada 10 institusi pendidikan keperawatan di Surabaya dengan asumsi masing-masing 200 orang, sedikitnya ada 2.000 tenaga cadangan yang dikerahkan karena sesuai Permenkes mereka bisa dijadikan volunteer bila dibutuhkan.
"Akan kita pindah membantu Pemkot Surabaya dalam melaksanakan vaksinasi dan penanganan COVID-19. Kami juga sudah berkoordinasi berapa tenaga yang dibutuhkan dan kepastian jumlah tenaga cadangan yang bisa dimobilisasi PPNI," katanya.
Pada kesempatan itu Huda mengharapkan adanya bantuan, dukungan moral dan kesejahteraan perawat dari Pemkot Surabaya. Sebab selama pandemi COVID-19 di Surabaya, Juli 2020 sampai dengan Desember 2021, total ada 1.686 perawat yang terpapar, 39 di antaranya meninggal dunia.
"DPD periode lalu juga memberikan santunan terhadap perawat yang gugur saat menjalankan tugas tangani COVID-19. Kepengurusan periode lalu, total tali asih yang dikeluarkan untuk perawat gugur saat bertugas tangani COVID-19 mencapai Rp650 juta untuk 33 ahli waris," katanya. (*)